MALANG – Pandemi Covid-19 membawa perubahan sangat besar pada penduduk dunia, terutama penduduk Indonesia. Upaya yang dilakukan untuk menekan penyebaran infeksi Covid-19 ini dengan menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Work from Home (WFH).
Penerapan kebijakan tersebut membuat banyak kegiatan dilakukan di rumah, sehingga dapat membuat stress yang meningkat dan menyebabkan perubahan pada pola konsumsi makanan.
Serta, berkurangnya aktivitas fisik pada saat pandemi Covid-19 dengan konsumsi makanan yang tetap seperti biasa dapat memberikan dampak peningkatan berat badan yang signifikan.
Salah satu bentuk kepedulian terhadap masyarakat maka Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan Pengabdian Masyarakat dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan pada generasi muda untuk mengatur pola makan yang sehat meskipun dalam masa pandemi.
Kegiatan Webinar Diseminasi Gizi dilaksanakan selama 2 hari pada Jum’at, 23 Oktober 2020 hingga Sabtu, 24 Oktober 2020 mulai pukul 13.00-15.00 WIB melalui zoom cloud meeting.
Kegiatan ini diikuti oleh 21 peserta yang berdomisili di Malang Raya. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan pengabdian masyarakat yang digagas oleh Dosen Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang diantaranya dr. Dhian Kartikasari, M.MRS., Septa Katmawanti, S.Gz., M.Kes., Lucky Radita Alma, S.KM., M.PH., dan Nurnaningsih Herya Ulfah, S.KM., M.Kes.
Kegiatan meliputi penyampaian materi dan tanya jawab. Pada hari pertama membahas tentang “Klasifikasi Status Gizi” dan pada hari kedua tentang “Diet Sehat di Masa Transisi New Normal Covid-19”. Materi tersebut disampaikan oleh Dosen Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang, Farah Paramita, S.Gz., MPH.
Kegiatan webinar Diseminasi Gizi disambut antusias oleh para peserta. “Sering-sering diadakan webinar seperti ini karena ini akan sangat bermanfaat untuk mengisi waktu luang juga memberikan informasi yang bagus. Dengan adanya webinar ini dapat membuka cakrawala kita untuk mengutamakan gizi seimbang dan hidup sehat kembali di new normal ini,” ungkap UH, salah satu peserta webinar.
Kegiatan diseminasi gizi yang dilakukan memberikan dampak berupa peningkatan pengetahuan gizi, khususnya terkait pedoman gizi seimbang di masa pandemi. Peningkatan pengetahuan dapat dilihat dari hasil pre-test dan 2 kali post-test yang dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan webinar dilaksanakan. Hal ini menunjukkan pengetahuan partisipan meningkat dan partisipan memahami materi pendidikan gizi yang diberikan.
Tindak lanjut dari Diseminasi Gizi ini diharapkan mampu menjangkau mahasiswa lebih luas sehingga dapat menambah pengetahuan tentang gizi seimbang khususnya mahasiswa bukan dari jurusan kesehatan.
Pengetahuan gizi dapat diperoleh melalui pengalaman, media masa, pengaruh kebudayaan, pendidikan baik formal atau informal. Universitas perlu melakukan sosialisasi tentang aspek-aspek gizi seimbang dan status gizi kepada mahasiswa melalui poster, angket, atau seminar online dan kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF).
(Penulis: Indana dan Nugraheni)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H