Mohon tunggu...
Indana Dhea Savitri
Indana Dhea Savitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan dan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Press Release KKN UNS: Belajar Sambil Berdampak Melalui MBKM Program Kampus Mengajar

3 Juli 2022   16:51 Diperbarui: 3 Juli 2022   17:06 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Temanggung, 3 Juli 2022 --- Pada akhir tahun 2019 dunia digemparkan dengan munculnya virus di Wuhan, China yang saat ini kita kenal dengan istilah Covid-19. 

Virus Covid-19 adalah penyakit menular melalui pernafasan yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Tak hanya di Wuhan saja, akibat penyebaran virus Covid-19 yang begitu cepat  dan tidak bisa dikendalikan, hampir seluruh negara di dunia juga terjangkit wabah tersebut  tak terkecuali Indonesia. 

Akibat pandemi Covid-19 yang merebak di seluruh penjuru dunia ini menyebabkan pemerintah membuat kebijakan-kebijakan baru, salah satunya yaitu Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Akibat dari kebijakan tersebut masyarakat harus melaksanakan seluruh kegiatan dari rumah, termasuk kegiatan belajar dan mengajar. 

Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa yang sebelumnya dilaksanakan secara tatap muka kini harus dilaksanakan secara daring. Perubahan ini tentunya memberikan dampak yang cukup besar bagi keberlangsungan proses belajar mengajar, dimana seperti yang kita tahu pembelajaran daring hanya dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan teknologi.

Perubahan pola pembelajaran yang berlangsung sangat cepat ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap hasil belajar siswa. Akibat pembelajaran daring yang berlangsung kurang lebih dua tahun ini menyebabkan terjadinya sebuah fenomena learning loss pada siswa. 

The Education and Development Forum (2020) mengartikan bahwa learning loss adalah situasi dimana peserta didik kehilangan pengetahuan dan keterampilan baik secara umum atau khusus atau kemunduran secara akademis, yang terjadi karena kesenjangan yang berkepanjangan atau ketidakberlangsungannya proses pendidikan. 

Ada beberapa permasalahan pokok yang dihadapi, seperti motivasi belajar siswa menurun, timbulnya kesenjangan antara siswa yang mampu dan tidak, ketidakefektifan proses belajar mengajar, serta hasil belajar siswa yang tidak maksimal.

Kampus Mengajar merupakan salah satu bagian dari Program Kampus Merdeka yang diluncurkan oleh Kemendikbud pada tanggal 9 Februari 2021. Program Kampus Mengajar ini diselenggarakan sebagai respon untuk mengatasi tantangan dalam dunia pendidikan terlebih pada masa pandemi Covid-19. 

Kampus Mengajar sebagai salah satu program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka mengajak mahasiswa untuk berkontribusi nyata, serta memberikan dampak positif dalam pembelajaran baik di Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP), khususnya di daerah 3T dan sekolah terakreditasi C. 

Salah satu sekolah yang menjadi sasaran program Kampus Mengajar yaitu SD Negeri 1 Gandulan, Kecamatan kaloran, Program Kampus Mengajar Angkatan 3 di SD Negeri 1 Gandulan dilaksanakan kurang lebih selama 4 bulan oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas dan berbagai program studi, salah satunya Indana Dhea Savitri mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) prodi Pendidikan Sosiologi Antropologi. 

Ada beberapa program kerja yang direncanakan dan direalisasikan pada program Kampus Mengajar Angkatan 3 di SD Negeri 1 Gandulan ini, diantaranya:

  • Tambahan calistung bagi siswa kelas 1-3 yang masih mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, dan berhitung
  • Tambahan pendalaman materi bagi siswa kelas 4 dan 5 yang mengalami keterlambatan pemahaman materi
  • Tambahan pemantapan ujian sekolah bagi siswa kelas 6

  • Pentas seni bertema kearifan lokal untuk siswa agar dapat meningkatkan nasionalisme dan melestarikan kebudayaan lokal
  • Melakukan kolaborasi dengan guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran di kelas untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris

  • Adaptasi teknologi berupa pelatihan AKSI bagi kelas 4, AKM Kelas bagi kelas 5 dan pengenalan pengoperasian perangkat komputer
  • Membantu administrasi sekolah dengan merapikan dan mendata buku-buku di perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana dalam meningkatkan literasi dan numerasi siswa

  • Membina kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang dalam pelaksanaannya mengenalkan kepada siswa mengenai sejarah pramuka hingga praktik kegiatan pramuka, seperti baris-berbaris

  • Kegiatan bulan Ramadhan berupa kegiatan buka bersama dan pesantren kilat yang diisi oleh ustadz dari SD Negeri 1 Gandulan dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman agama siswa dan memeriahkan bulan Ramadhan
  • Mengadakan acara perpisahan untuk pelepasan siswa kelas VI

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Mengingat pentingnya peningkatan kemampuan literasi dan numerasi untuk siswa, tim mahasiswa Kampus Mengajar SD Negeri 1 Gandulan berharap rangkaian program yang telah dilaksankaan selama 4 bulan tersebut dapat dilanjutkan dengan membentuk hubungan kerjasama yang baik dari pihak pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam membangun generasi penerus yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun