Siapa yang Bersabar Akan Beruntung
Mantra pertama saja tidak akan cukup kalau kita tidak memaksimalkan mantra kedua ini. Ibaratnya kalau kita hanya mengandalkan usaha kita yang begitu keras tanpa diiringi dengan kesabaran, maka hal itu akan membuahkan hasil yang tidak maksimal. Kita hanya akan seperti seekor badak yang terus menabrak tembok tebal. Seberapa pun kuatnya badak itu, lama-lama dia akan pening dan kelelahan. Bahkan bisa saja culanya patah. Terdapat jarak antara usaha keras kita dan hasil yang diinginkan. Jarak itu bisa sejengkal, bisa pula seperti ribuan kilometer. Jarak antara usaha dan hasil harus diisi dengan sebuah keteguhan hati. Dengan sebuah kesabaran. Dengan sebongkah keikhlasan.*
Kita bisa ambil contoh konkrit disekitar kita. Coba kita bayangkan ketika jamannya belum ada lampu, kalau saja Thomas Alva Edison kurang bersabar sedikit saja, bagaimana nasib kita sekarang? mungkin kita masih harus menggunakan obor sebagai penerangan sampai sekarang. Dia gagal ribuan kali ketika bereksperimen, namun dia bersabar dan terus berusaha karena yakin akan ada jalan. Walhasil, kita dapat menikmati dan memanfaatkan lampu sebagai penerangan hingga sekarang.
Nah, setelah kedua mantra diatas kita terapkan dalam tiap langkah kita, maka usaha kita yang paling akhir adalah do'a. Tuhan itu Maha Melihat, Dia pasti melihat segala usaha yang sudah kita lakukan. Tuhan juga Maha Mendengar, Dia akan selalu mendengar apapun yang kita ucapkan, baik di lisan maupun yang ada di pikiran. Dan juga, Tuhan Maha Mengasihi, layaknya seorang ibu kepada anak-anaknya, Dia pasti akan melimpahi kita dengan segala rahmatNya apabila kita telah memaksimalkan segala kekuatan yang kita miliki untuk mencapai suatu tujuan.
Semoga coretan kecil ini dapat membawa manfaat :)
Surabaya, 03.30 WIB
Salam Kompasiana
*beberapa kalimat diambil dari novel Ranah 3 Warna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H