Mohon tunggu...
Indah Amellia
Indah Amellia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Negeri Malang

We can live in a world that we design.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Resensi Buku "Komunikasi Terapeutik"

8 April 2022   13:00 Diperbarui: 8 April 2022   13:08 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PASIEN ODGJ

 

Judul                : Komunikasi Terapeutik

Penulis            : Dr. Sri Wahyuningsih, S.Sos., M.Si.

Penerbit          : Intrans Publishing

Tahun terbit  : 2021

Halaman         : xxx + 190

ISBN                 : 978-623-6709-28-3

Pembahasan tentang kesehatan mental ramai diperbincangkan belakangan ini. Orang-orang mulai menyadari betapa pentingnya mental yang sehat dan menyadari bahwa jika seseorang memiliki penyakit mental, bukan berarti orang itu gila. Penyebutan "orang gila" pun saat ini sudah banyak dihindari, dan diganti dengan ODGJ atau orang dengan gangguan jiwa.

 Buku ini akan menjelaskan tentang ODGJ dan komunikasi terapeutik yang diperlukan ketika hendak berkomunikasi dengan pasien ODGJ. Dimulai dari pemaparan tentang komunikasi terapeutik secara rinci, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan tentang jenis-jenis gangguan jiwa. Pemaparan tersebut dilengkapi dengan kajian-kajian mutakhir tentang gangguan jiwa dan model-model komunikasi terapeutik.

ODGJ seringkali dianggap sebagai beban atau aib masyarakat, sehingga tidak jarang keluarga akan mengurung atau bahkan memasung mereka supaya tidak ada orang yang tahu. Padahal, keluarga seharusnya menjadi pelindung dan perawat mereka.

 Keluarga memiliki peran utama untuk memenuhi kebutuhan ODGJ. Dengan adanya tuntutan tersebut, seringkali anggota keluarga akan merasa kebingungan, khawatir, tegang, atau bahkan bisa terjadi konflik. Oleh karena itu, setiap anggota keluarga memerlukan keterampilan khusus. Untuk memenuhi hal tersebut, bantuan professional sangat diperlukan supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Peran keluarga sangat penting dalam mencegah kekambuhan pasien. Salah satu faktor penyebab kekambuhan gangguan jiwa adalah ketidaktahuan keluarga dalam merawat pasien di rumah. Menurut Sullinger (1988) dan Ross (1987) dalam Yosep dan Suntini (2014:349), pasien dengan diagnosis skizofrenia akan kambuh 50 persen pada tahun pertama, 70 persen pada tahun kedua, dan 100 persen setelah pulang dari rumah sakit karena perlakuan yang salah selama di rumah atau di masyarakat. (hlm 126)

Buku ini dapat menjadi panduan bagi setiap orang, terutama bagi mereka yang memiliki hubungan dengan ODGJ supaya bisa mengetahui hal apa saja yang harus dan boleh dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun