Walaupun banyak dan rata-rata kebanyakan para dosen killer yang menekan mahasiswanya untuk tahu dan faham terhadap materi yang diberikan tanpa ada penjelasan dari dosen tersebut. Sehingga kadang kalanya akan membuat batin mahasiswa tertekan dan sampai berfikir untuk berhenti di tengah jalan (putus kuliah).
Setiap dosen memiliki metode mengampu yang berbeda-beda. Selama saya belajar pancasila dan kewarganegaraan, tidak pernah sekalipun suka akan pelajaran tersebut di kelas sering tidur bahkan ngobrol dengan teman sebangku diwaktu ujianpun tidak pernah belajar. Namun pada saat kuliah, sedikit ada perubahan yang awalnya tidak suka sedikit demi sedikit mulai menyukainya.Â
Baca juga : Demokrasi Pancasila Pada Masa Orde Baru
Dari sinilah saya sadar bahwa jika ingin menyukai mata kuliah harus lebih dahulu suka terhadap dosen pengampunya, karena dosen tersebutlah yang akan memandu kita harus bagaimana dan melakukan apa agar kita mampu memahami mata kuliah tersebut.
Semester pertama berakhir, beralih semester dua. Siapa sangka, ternyata masih bertemu lagi dengan mata kuliah kewarganegaraan sert dosen yang sama.Â
Ternyata Tuhan menakdirkan kami untuk belajar bersama bapak Edi lagi. Nah disemester inilah kami belajar untuk lebih percaya diri tampil di depan umum, serta tidak berpedoman pada silabus akademik.Â
Mahasiswa menjadi lebih leluasa menyampaikan apa yang ingin ia sampaikan melalui makalah apa saja yang ingin disampaikan kepada teman-temannya.Â
Mahasiswa juga tidak khawatir mengenai masalah deadline pengumpulan tugas, karena pada saat masuk sudah ditentukan serta siapa yang siap untuk presentasi. Metode pembelajaran yang tidak terlalu monoton seperti itu lebih banyak diminati dan disenangi masiswa. Â
Bersama bapak Edi, kami yang tidak suka menulis dituntut untuk menulis beberapa hal yang masih berhubungan dengan pancasila maupun kewarganegaraan baik itu di blok atau kompasiana masing-masing yang menyajikan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca. Serta juga diadakan kajian tentang penulisan karya ilmiah walaupun sedang berada ditengah  pandemi covid’19.
Namun, saat dalam kelas, terkadang kami tidak benar-benar didampingi karena sering kali dosen pengampu datang terlambat. Walaupun dengan cara seperti itu memberikan kekuasaan penuh pada mahasiswa untuk berbicara serta memberikan pengetahuan yang ia pelajari dan fahami kepada teman-temannya.Â
Namun, bagaimanapun terkadang apa yang disampaikan itu kurang sempurna sehingga juga butuh pembenahan dari fasilitator tersebut untuk meluruskan sebagian kajian yang kurang selaras yang telah ditulis dan tertuang dalam makalah mahasiswa.