Mohon tunggu...
indah widayati
indah widayati Mohon Tunggu... Lainnya - Menjadi diri seapa adanya

Ibu Rumah Tangga yang suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Love

Pentingnya Perhatian Suami Pada Istri

24 Maret 2022   20:43 Diperbarui: 24 Maret 2022   21:03 1780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus seorang ibu rumah tangga di kota Brebes Jawa Tengah mewakili fenomena gunung es yang selama ini ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Seorang ibu yang mengurus anaknya tiga orang seorang diri dan ada kemungkinan mengalami ketidaktuntasan dalam menjalani masa pasca melahirkan secara mental atau psikis. 

Tidak semua ibu akan mengalami depresi pasca melahirkan ataupun baby blues. Namun bagi seorang ibu proses melahirkan adalah momen yang luar biasa. Secara fisik dan psikis akan mengalami kelelahan yang hebat. Melahirkan normal ataupun melalui operasi tetaplah sama, akan mengalami rasa sakitnya tersendiri dan adanya perubahan hormonal yang mempengaruhi sikap dan perilaku seorang ibu terhadap anaknya. 

Kelelahan ini jika tidak teratasi akan menimbulkan gangguan perasaan dan emosi yang kemudian akan menjadikan seorang ibu depresi pasca melahirkan. Maka menjadi penting peran pasangan atau ayah atau suami sebagai sosok yang bekerjasama dalam pengasuhan dan tugas domestik atau rumah tangga. Seorang suami yang dikatakan siaga bukan hanya sebelum proses lahiran namun pasca lahiran pun seorang suami diharapkan tanggap dan responsif dalam pengasuhan anak bersama istri. Saat peran suami dapat membantu istri dengan kepekaannya, diharapkan akan dapat mengurangi kelelahan psikis dan fisik istri. Sekaligus membangun rasa nyaman dan rasa tanggung jawab bahwa dengan kehadiran anak akan mampu menumbuhkan adanya kerjasama dalam pengasuhan sehingga istri akan merasa tenang dan bahagia seutuhnya. 

Rasa penerimaan suami terhadap peran baru istrinya sebagai istri dan ibu akan menumbuhkan harga diri dan bahagia dalam diri seorang istri atau ibu. Hal ini sedikitnya akan membuat peran barunya sebagai ibu akan lebih percaya diri dan bahagia. Rasa bahagia inilah yang akan membawa pengaruh besar dalam pengasuhan termasuk untuk menyusui bayinya. ASI akan menjadi lancar, istri cukup istirahat dan asupan makanan bergizi diperhatikan, terpenuhi rasa sayang dan perhatian dari suami tentunya akan lebih menenangkan bagi istri. Hal sepele yang akan membawa perubahan dan kebaikan bagi peran baru seorang istri. 

Memang tidak mudah untuk mewujudkan hal itu, namun jika tercipta komunikasi yang baik suami istri selama proses kehamilan hingga melahirkan tentu hal tersebut bukanlah hal yang sulit. Baik suami ataupun istri sama-sama menyadari peran dan fungsinya menyiapkan diri sebagai orang tua, tentu akan lebih menyiapkan diri lebih baik. Membiasakan diri memberikan perhatian dan rasa peduli pada pasangan bisa dijadikan kebiasaan yang dimunculkan pada setiap pasangan. Jika kebiasaan baik tersebut selalu dilakukan meski tidak serumah atau terpisah jarak dan waktu, tentu akan mampu menjembatani kebutuhan secara psikis masing-masing. 

Kemudahan teknologi saat ini tentu akan memudahkan bagi pasangan yang memang hidupnya terpaksa terpisah jarak dan waktu karena pekerjaan suami. Komunikasi yang baik dan positif perlu dibangun dan dibiasakan agar hubungan tetap lancar dan aman. Istri merasa diperhatikan dan disayang, sehingga rasa sayang  dan perhatian yang didapatnya  dari suami akan menjadi mood booster bagi pengasuhan anak, akan mampu memberikan rasa sayang dan empatinya pada anaknya. Curahan kasih sayang dan perhatian suami akan mampu menjadi kekuatan tersendiri bagi seorang istri untuk melakukan pengasuhan pada anaknya. 

Semoga kasus ibu di Brebes ini tidak akan muncul lagi di kemudian hari di lain tempat. Semoga para ayah dan suami mulai saat ini belajar menyadari fungsi dan perannya, karena pada saat menikah tentu sudah memahami bahwa akan ada sebuah konsekuensi logis pada rumah tangga yang dibangun. Saatnya para suami dan ayah bukan hanya sibuk mencari nafkah namun juga mampu mencurahi pasangannya dengan kaish sayang, perhatian dan kepedulian di setiap situasi yang dihadapi bersama. Karena anak-anak yang sehat akan bertumbuh dan berkembang dari sebuah hubungan sehat dari orang tuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun