Survei sensus memuat beberapa indikator mengenai data sandang, papan, pangan, kesehatan, pekerjaan, dan jaminan sosial serta kehidupan sosial warga Desa Banyuanyar. Data seluruh warga desa banyuanyar akan termuat dalam aplikasi MERDESA. Perkembangan aplikasi MERDESA ini terus dilakukan agar terciptanya aplikasi yang lebih baik lagi.Â
Indah Wahyuningsih juga menuturkan bahwa Buku Monografi yang merupakan output KKN DDP UNS-IPB berisikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai keadaan geografis desa, demografi desa, hasil olahan data sensus, serta data deskriptif kualitatif dari suatu desa seperti alur sejarah desa, diagram venn, pohon masalah, dan kalender musim. Alur sejarah desa untuk mengetahui perubahan dan dampak yang dialami bagi Desa Banyuanyar. Diagram venn berisi tentang keanekaragaman lembaga atau organisasi yang ada di Desa Banyuanyar serta pengaruhnya terhadap masyarakat. Pada buku tersebut juga terdapat data pohon masalah yang berisi mengenai akar masalah yang sedang terjadi di Desa Banyuanyar. Terakhir yakni Data Stratifikasi dan Mobilitas Sosial untuk mengetahui garis kemiskinan lokal dan faktor penyebab mobilisasi sosial.Â
"Kendala yang dialami saat melakukan program Data Desa Presisi adalah sinyal. Karena di Desa Banyuanyar kesulitan untuk mengakses internet saat membuka aplikasi MERDESA. Harapannya aplikasi MERDESA dapat terus diperbaiki, sehingga ketika tidak ada sinyalpun aplikasi tetap dapat diakses. Output selama KKN ini, semoga dapat menjadi acuan pemerintah dalam menentukan arah kebijakan bagi masyarakat desa khususnya Desa Banyuanyar. Melalui program Data Desa Presisi ini harapannya dapat membantu mengakhiri polemik dan menjadikan pembangunan desa lebih tepat sasaran serta perumusan kebijakan juga lebih terarah." Ungkap Fauzan Subandono.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H