Mohon tunggu...
INDAH TRIANI
INDAH TRIANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stop Bulliying Dapat Membangun Kenyamanan Dalam Lingkungan Belajar

24 Januari 2024   10:00 Diperbarui: 24 Januari 2024   10:02 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

STOP BULLIYING DAPAT MEMBANGUN KENYAMANAN DALAM 

LINGKUNAGAN BELAJAR

 

 

                                                              

  Oleh: indah triani      

Mahasiswa PGSD B semester 1

FKIP Universitas dhamas indonesai

    Bullying, sebagai tindakan  perilaku merendahkan dan merugikan individu,yang terus menjadi sorotan utama dalam dunia pendidikan. Melalui penelusuran dampak psikologis dan sosial yang mendalam, analisis akar penyebabnya, serta pemetaan langkah-langkah nyata, bulliying membanngun panggung harmoni dilingkungan belajar bertujuan menggambarkan perjalanan menuju lingkungan belajar yang aman,  dan bebas dari bayang-bayang perilaku merugikan.Dampak psikologis dari bullying membentuk bayangan jangka panjang yang membawa konsekuensi serius bagi korban. Penurunan harga diri, kecemasan, dan depresi bukan sekadar masalah individu, melainkan juga menghantui kemampuan akademis dan kesejahteraan sosial mereka. Oleh karena itu, penanggulangan bullying melibatkan langkah-langkah  yang tidak hanya mendukung korban tetapi juga mendorong pertumbuhan positif dilingkungan belajar .

Dari sudut pandang sosial, bullying merusak keberagaman dan menciptakan ketidaksetaraan di antara siswa. Norma sosial yang menciptakan prasangka dan ketidaksetaraan tidak hanya menghalangi perkembangan individu tetapi juga mengancam keharmonisan di lingkungan belajar. Memahami dampak ini adalah langkah pertama untuk membangun budaya inklusi yang memeluk keberagaman.

 Faktor penyebab bullying tersembunyi dalam dinamika kompleks. Mulai dari prasangka sosial hingga kurangnya pengawasan, setiap elemen memainkan peran dalam memfasilitasi perilaku merugikan ini. Untuk menanggulangi akar masalah, diperlukan pendekatan yang mencakup pemahaman mendalam terhadap faktor-faktor tersebut.Upaya pencegahan bullying tidak hanya sekadar pembelajaran. Pendidikan yang mempromosikan empati, toleransi, dan pemahaman konsekuensi perilaku merugikan harus ditanamkan dalam setiap aspek kurikulum. Melibatkan seluruh komunitas sekolah, baik siswa, guru, maupun orang tua, memastikan bahwa nilai-nilai anti-bullying tidak hanya menjadi slogan tetapi terwujud dalam tindakan nyata sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun