5. Pengaruh Budaya, Agama, dan Politik
Seni tari sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, agama, dan politik dalam masyarakat di mana ia berkembang. Hal ini dapat mempengaruhi tema, gaya, dan makna di balik gerakan tari.
6. Penyampaian dan Pertunjukan
 Seni tari mencapai bentuk puncaknya saat dipertunjukkan di hadapan penonton. Pertunjukan tari tidak hanya memperlihatkan gerakan-gerakan yang telah dikembangkan, tetapi juga mengkomunikasikan emosi, cerita, atau pesan yang ingin disampaikan oleh penari kepada penonton.
Perkembangan seni tari kontemporer telah sangat dipengaruhi oleh teknologi. Banyak koreografer dan penari menggunakan teknologi dalam proses kreatif mereka, seperti penggunaan proyeksi video, sensor gerak, dan kostum interaktif. Teknologi juga memungkinkan kolaborasi jarak jauh antara seniman dari berbagai belahan dunia.Â
Selain itu, media sosial dan platform digital memungkinkan penyebaran karya seni tari secara lebih luas dan dapat diakses oleh berbagai kalangan. Hal ini mengubah cara seniman mempresentasikan karya mereka dan berinteraksi dengan penonton.
Globalisasi telah mengubah lanskap seni tari tradisional dan kontemporer secara signifikan. Di antara dampaknya, terdapat peleburan gaya dalam seni tari tradisional karena adopsi elemen-elemen budaya lain, yang kadang-kadang menyebabkan komersialisasi. Namun, pertukaran budaya yang terjadi juga memberikan kesempatan bagi seni tari tradisional untuk diakui secara global.Â
Di sisi lain, seni tari kontemporer semakin menggali tema-tema global seperti migrasi dan perubahan iklim, sering kali dengan penggunaan teknologi dalam proses kreatif. Kolaborasi antara seniman dari berbagai negara juga semakin mudah terjadi, memperkaya perspektif artistik dan menciptakan karya-karya yang lebih beragam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H