Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Trend "Menikah Muda" di Kalangan Masyarakat Milenial

28 Juli 2018   16:18 Diperbarui: 28 Juli 2018   16:57 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kebanyakan kasus Perceraian dari pasangan muda adalah karena faktor ekonomi yang tidak stabil. Pernikahan yang dilakukan tanpa memperhatikan stabil tidaknya kondisi ekonomi adalah cikal bakal meningkatnya kemiskinan di suatu Negara

3. Gaya hidup yang masih ingin bebas dan melakukan aktivitas sendiri merupakan hal yang sangat melekat pada anak muda, jika sudah menikah hal tersebut tidak akan bisa lagi didapatkan terlebih jika langsung memiliki anak di usia yang sangat muda.

4. Ego yang masih belum stabil, cenderung ingin menang sendiri, cenderung lebih ingin didengarkan dari pada mendengarkan, juga merupakan hal yang dapat membuat pasangan yang menikah di usia muda akan sering bertengkar sebab tak ada yang mau mengalah.

5. Sangat beresiko tinggi terhadap perempuan secara fisik karena jika perempuan menikah di usia yang sangat muda dan dengan kondisi fisik yang tidak siap dan langsung memiliki anak maka akan beresiko tinggi terkena kanker serviks yang disebabkan oleh kondisi rahim yang belum kuat.

Terlepas dari semua itu, menikah adalah ibadah jangka panjang dan juga merupakan sumpah antara laki - laki dan perempuan untuk hidup bersama sebahagia mungkin. Pernikahan yang baik adalah pernikahan yang didasari oleh niat tidak hanya untuk bisa menghindari zina tetapi juga untuk membangun generasi. Jika kita menikah di usia muda tanpa fisik, psikis, mental, dan ekonomi yang siap, maka generasi seperti apa yang hendak kita bangun?

Dalam agama Islampun begitu, salah satu tujuan dari menikah di usia muda adalah memungkinkannya seseorang memiliki banyak keturunan dan dengan begitu generasi penerus juga penegak agama Islam tetap berdiri akan semakin banyak, akan tetapi jika kita menikah di usia muda tanpa fisik, psikis, mental, dan ekonomi yang siap, maka masih adakah harapan tegaknya agama Islam di generasi selanjutnya?

Maka dari itu, sebelum tergiur akan kebahagiaan dari potret pasangan muda di sosial media yang kitapun tidak tahu apakah di dunia nyata mereka benar - benar bahagia atau hanya sekedar "memamerkan" pikirkan dan persiapkanlah segalanya baik - baik. Dengan begitu setidaknya akan mengurangi resiko munculnya pertengkaran bahkan perceraian.

- Bumi Anoa, Sulawesi Tenggara -

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun