Mohon tunggu...
Humaniora

Cinta dalam Perspektif Ilmiah dan Kacamata Agama

12 Desember 2017   10:15 Diperbarui: 12 Desember 2017   10:20 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita terus berfikir bahwa cinta itu sesuatu yang irasional, tidak diterima oleh akal sehat, dan tidak dapat di jelaskan, maka kita keliru. Faktor kekayaan adat, suku, dan budaya yang terdapat di negeri kita menyebabkan banyaknya ilmu - ilmu mistis (ilmu hitam) yang biasanya digunakan oleh orang - orang yang hidup jauh dari kawasan perkotaan, yakni guna - guna atau di daerah saya dikenal dengan istilah Doti (ilmu hitam). Doti tersebut biasanya digunakan oleh kaum pria tetapi tidak banyak juga kaum wanita yang menggunakannya untuk memikat lawan jenis yang sebelumnya tidak memiliki rasa cinta kepadanya sehingga setelah menggunakan ilmu doti (biasanya diwujudkan dalam bentuk wangi - wangian) rasa cinta itu tiba - tiba muncul dengan sendirinya.

Mengapa hal tersebut terjadi? Selain hormon - hormon yang telah disebutkan yang muncul sebagai reaksi dari jatuh cinta, jatuh cinta juga merupakan reaksi dari tahap awal yakni ketertarikan. Ketertarikan yang di perintahkan oleh otak bermula melalui panca indera manusia, baik berupa indra penglihatan, penciuman, peraba, dan lain sebagainya. Seseorang yang terkena doti, tiba - tiba bisa jatuh cinta diakibatkan oleh ketertarikan melalui panca indera salah satunya indera penciuman akibat wangi - wangian yang biasanya digunakan sebagai perantara bagi penganut ilmu doti.

Sejatinya, tanpa perlu melakukan hal yang seperti itu kita akan tetap menemukan cinta yang sesungguhnya yakni cinta kepada Tuhan sang pencipta dan pemilik cinta yang sebenar - benarnya. Cinta kepada orang tua juga adalah cinta yang hakiki setelah cinta kepada tuhan.

Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Adz Dzariyaat: 49)

Maha benar Allah dengan segala firmannya

Kendari, Sulawesi Tenggara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun