Mohon tunggu...
Indah Sulistiawati
Indah Sulistiawati Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Jakarta

Lahir di Jakarta, 17 Juni Pernah bersekolah di SMAN 46 Jakarta Selatan di jurusan IPA Pernah menyabet runner up di Lomba Paduan suara SMA se Nasional bersama teman-teman

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel Cowok Selalu Mengalah

22 November 2020   22:52 Diperbarui: 27 November 2020   14:50 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  Baca di Novelme

  By : indah sulistiawati

Chapter ke 40

Sebenernya Kakak Osis Cowo Niat Nolongin Nggak Sih?

Para cewe-cewe yang melihat kedatangan Osis cowo kaget di antara tawa mereka. Dan ka Sasha menoleh ke arah belakangnya menengok orang yang barusan berkata.
Wajah ka Sasha juga sangat kaget melihat ke arah belakangnya ternyata ada Dan, Jo dan Ciko sedang berdiri sambil cengengesan mendapatinya.
"Ehhh Dan... Ko bisa tahu kita ada di sini...??" tanya Sasha kaget.
"Yahh taulahh.... Banyak banget ya cewe-cewe yang ngumpul... Lagi pada ngapain nihh...?? Ohhh iya-ya... Wahhh.... Karena cewe-cewenya yang ikut banyak jadi ruang Osis udah kepenuhan ya...?? Jadinya pindah ke sini dehh.... Bagus-bagus kreatif juga..." kata ka Dan.
"Lohh kok kalian tau darimana kita abis dari ruang Osis...??" tanya Sasha kaget dan sedikit gelagepan.
"Kata anak-anak, semua anak cewe di kelas nihil pada pengin liat anak baru di ruang Osis...." jawab Dan.
"Ohhh gitu... T-tapi kita nggak berantakin ruang Osisnya kok... Beneran deh Sumpah... iya kan guys...? Terus kita langsung pindah ke sini kok pas liat anak-anak yang nonton banyakk..." kata Sasha.
"Tapi Dan... Nggak pa-pa ya kita Ospek di sini aja...? Soalnya kan kalo di kelas... Bossenn...." kata Luna merayu Osis cowok.
"Bagusss ya?? Hhahaha.... Udah nggak ikut kelapangan, pada cabut kelas...Terus Ospek di ruang Osis karena nggak muat pindah deh ke ruang audio visual ... Hhahaha Kreatiff .... Bravoo ... Hebat-hebat ...." kata ka Jo menambah-nambahi dengan actingnya tetawa sambil sedikit marah.
"Terus kalian ngapain aja di sini sama anak baru...?? tanya ka Dan menginterogerasi mereka.
"Hhah...?? Nggak ngapa-ngapain kok cuman Ospek biasa Dan ... " kata Sasha.
"Ohhh Ospek .... Ntar dulu deh perasaan tadi pas kalian di kantin cuman ada satu orang cowok deh cuman Mauren doank... Kok nih ada satu, dua, tiga, empat, lima....." kata ka Jo baru menyadari ada tambahan cowok baru dan ia menghitung jumlah mereka.
"Kokk... Ada lima Orang...?? Siapa lagih nih...?? tanya Jo kaget.
"I-itu.... Ehhhhhh...... Tadi kan mereka lewat di depan ruang Osis.. Karena mereka lagi jalan sama Mauren. Jadi sekalian aja dehh kita bawa... Soalnya kita capeee banget naik tangga ke kelas satu... Jadi yang deket-deket aja Ospeknya..." kata Sasha mencari-cari alasan apa yang tepat.
"Waduhhh tadi satu Jo? Sekarang nambah ya...??" tambah ka Ciko.
"Iya tadiii.... Siapa aja nih nama-nama anak barunya...? tanya Jo.
Ka Dan melihat-lihat ada apa aja di sana.. Ia pun mendekati drum yang sedari tadi terpajang di depan Audio visual.
Sambil sengaja ka Dan memainkan drum dan mengebuknya dan terdengar suara ring yang digebuk agar suasana bertambah dramatis.
Duk.. Duk... Prankkk.......
"Siapa aja namanya tadi...??" tanya ka Dan sambil memukul drum sengaja agar mereka kaget.
"N-namanya......" kata ka Sasha.
Duk.. Dukk.. Prankkk.... bunyi drum yang dipukul ka Dan lagi untuk mengangetkan mereka agar suasana bertambah dramatis.
Tapi Ka Dan mengebuk drum itu berbarengan dengannya sengaja membuat ka Sasha dan cewe-cewe yang lainnya terkaget-kaget.
Dalam hati Mauren,
"Hhuhhh.... Untung kakak kelas Osis cowok datengg... Kalo nggak tadi bisa-bisa saya disuruh bikin kata-kata romantis buat ngerayu cewe-cewe itu dehh...." kata Mauren dalam hati merasa diselamatkan oleh kakak Osis cowok.
"Terusss tadi disuruh ngerayu apa aja anak baru itu...?? kata ka Dan sambil mengebuk drumnya sengaja agar mereka menjawab pertanyaannya.
Dess .. Dess.. Praannkkk... Suara bunyi drum yang sengaja ka Dan pukul karena mereka belum menjawab.
Mereka kelagapan mencari-cari alasan yang belum ketemu itu.
"Ayo Jawab....??" tanya ka Dan sambil menggebuk drumnya agar mereka menjawab.
Prrrannkkkk.... Suara ka Dan memukul piringan kuning.
"Ehhmm itu tadi kita cuman suruh mereka ngerayu pake kata-kata romantiss.. Soalnya kan kita biar tahu sampai dimana aja pelajaran Sastra mereka..." kata ka Sasha.
"Ohhh...." kata ka Dan.
Dalam hati ka Dan...
"Ada-ada aja nih cewe-cewe, pake disuruh ngerayu segala lagihh?? Emank dasar ni cewe-cewe...." kata ka Dan dalam hati.
Brraakkk..... Jes.. Jes... Suara pukulan drum ka Dan yang lihai dan enak didengar.
"Hmmm ngerayu ya...??? Kalo gitu...." kata ka Dan menghentikan pembicaraannya sambil berpikir sesuatu.
Sambil memukul piringan kuning dengan nyaring dan sebagainya.
"Cowok-cowok ini disuruh ngerayu?? Ahhmmm... Daripada disuruh ngerayu doankk... Mending w suruh aja sekalian mainin alat musikk ini deh... Lebih seru.. Dan enak didengar..." kata ka Dan dalam hati.
Sambil menunggu kata-kata ka Dan selanjutnya.
"Semoga aja Dan nggak marah... Biarin aja deh tuh dia keasyikan mainin drumnya." kata ka Sasha yang dari tadi melihat ka Dan mengebuk-gebuk drum itu.
Sambil menggebuk drum dan sesekali berkata.
"Kaloo gitu....." kata ka Dan.
Brakk... Brakk.... Jess....
"Sambil ngerayu... Bagaimana kalo sekalian aja disuruh mainin alat musik juga....??" kata ka Dan.
Para cewe-cewe langsung terbelalak mendengar pernyataan dari ka Dan.
"Hhah..??? Apa..?? Jadi mereka boleh ngerayu kita...??" tanya ka Sasha kaget dan keceplosan.
"Iyyahh tapi ngerayunya sambil mainin alat musik juga, kan lebih enak tuh didengernya..." kata ka Dan.
"Yeeessss Hhahaha...." kata cewe-cewe kegirangan sekali.
Sementara kakak-kakak Osis cowok juga ikut tetawa.
Dalam hati Mauren.
"Sebenernya kakak-kakak Osis cowo itu mau niat bantuin apa nggak sihh...??? Kok kita malah disuruh main alat musik...?? Hikkss..." kata Mauren dalam hati yang melihat sekarang cewe-cewe itu bergembira.
Mauren bertanya-tanya dalam hatinya apakah yang sebenernya kakak Osis cowok itu pikirkan? Sehingga mereka malah menyuruhnya bermain alat musik di depan mereka.
Menurut ka Dan sambil memainkan alat musik itu lebih seru dan menantang. Sehingga mereka bisa melihat sampai dimana sih kemampuan anak-anak baru itu dalam hal bermusik? Secara di sekolah SMAN 46 itu sering diadakan pensi-pensi musik dan berbagai macam festival yang didalamnya banyak band yang mengisi acara itu.
"Ok berhubung kalian udah bersekolah di SMA 46, jadi perlu kalian tahu nihh... Di sekolah kita tuh biasanya Osis sering banget bikin acara pensi dan kebanyakan pengisi acaranya itu band-band dari sekolah kita... Jadii kami berharap banget kalian-kalian ini bisa meneruskan bakat-bakat kita..." kata ka Dan.
Sementara bodyguard Jun yang tadi naik taxsi online disuruh pulang kerumah oleh Mauren.
Taxi online itu pun sudah sampai dirumah Mauren.
Melihat dirinya di depan rumah yang sudah tak asing baginya, bodyguard Jun pun turun.
Driver itu pun bingung harus menyampaikannya dalam bahasa apa pada orang asing itu.
"Hmmm...." kata Driver yang baru berkata seperti itu.
Tapi bodyguard Jun yang sudah menghetahui dirinya sudah sampai langsung berkata,
"Terimakasih...." dalam bahasa Indonesia tercampur logat Koreanya. Karena ia hanya dapat sedikit berkata dalam bahasa Indonesia.
"Ohhhh....." Driver itu melongok.
"Iya Terimakasih pak...." kata Driver itu yang ternyata bodyguard Jun dapat sedikit mengerti bahasa Indonesia.

----Bersambung------

Baca cerita lengkapnya hanya di aplikasi Novelme

Novel 'Cowok Selalu Mengalah'

Merupakan novel bergenre Komedi romantis.

Adalah kisah Mauren yang bersekolah di SMAN 46 Jakarta, wajah dan latar belakangnya sangat bagus, sehingga cewe-cewe di sekolahnya sangat ngefans dengannya.

Pada hari pertama Mauren Ospek di 46. Mauren yang kala itu dikawal oleh bodyguard Jun karena disuruh oleh papanya.

Ia pun menjadi pusat perhatian hingga kakak kelas Osis cewe mengadakan Ospek khusus bagi dirinya agar dapat berdekat-dekatan dengannya.

Wajah Mauren yang campuran Indo-Korea juga membuat para cewe-cewe sangat interest padanya.

Dan ketika kakak Osis cewe mengospek Mauren dengan teman-temannya di ruang audio visual ternyata sang ketua Osis 46 menggep para Osis cewe yang mangkir dari tugasnya karena mereka ingin dekat-dekat dengan Mauren.

Ka Dan sang ketua Osis yang juga memiliki selera humor yang tinggi, dengan berakting pura-pura marah kepada Osis cewe, tapi akhirnya ka Dan memiliki ide untuk menyuruh Mauren, Bara, Kevan, Vero dan Mika agar mereka bermain alat musik di depan mereka.

Tujuan sang penulis membuat novel ini agar para pembaca merasa terhibur dengan cerita-cerita humor yang ada di dalamnya tapi juga ada kesan romantis di cerita ini.

Bagi peminat novel tentu sangat cocok novel ini untuk kalian baca sebagai pelepas penat selama pandemi ini.

Semoga para readers dapat terhibur dengan novel yang ditulis oleh penulisnya.

Klik link dibawah ini :

https://share.novelme.id/starShare.html?novelId=27200&chapterId=606679

Selamat membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun