- Kurangnya Dukungan Pengembangan Pasar : Banyak UMKM yang belum menerima dukungan pemasaran yang optimal dari pemerintah atau lembaga terkait, sehingga menghambat mereka untuk memperluas jaringan dan mendapatkan pasar yang lebih luas.[3]Â
Walaupun demikian pemerintah tak henti hentinya melakukan suatu inovasi atau langkah untuk meminimalisir hal tersebut dengan mengeluarkan suatu peraturan atau kebijakan guna membantu pendanaan dan penyediaan jaringan distribusi penjualan. Sesuai isi dari pasal 65 Undang-undang No. 11 tahun 2020 dan pasal 8 Peraturan pemerintah No. 7 tahun 2021.
Â
Upaya Meningkatkan Daya Saing UMKM
Untuk menghadapi tantangan ini, artikel menyarankan beberapa strategi yang dapat membantu UMKM meningkatkan daya saing mereka:Â
1. Peningkatan Akses terhadap Pembiayaan
Dukungan dari pemerintah dan lembaga keuangan melalui program kredit dengan bunga rendah serta bantuan modal yang lebih mudah diakses dapat menjadi solusi bagi UMKM untuk mengembangkan usaha mereka. Program seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah menjadi salah satu inisiatif pemerintah dalam membantu pelaku UMKM mendapatkan akses modal yang lebih mudah.[4]
2. Pelatihan Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis
Pendidikan dan pelatihan manajerial bagi SDM UMKM sangat penting untuk meningkatkan keterampilan mereka, khususnya dalam literasi digital, yang mencakup penggunaan media sosial, pemasaran digital, dan manajemen data. Langkah-langkah ini diperlukan agar UMKM mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Selain itu, kolaborasi dengan lembaga pendidikan dapat membantu dalam pengelolaan keuangan, strategi pemasaran, dan pengembangan produk. Kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta juga berperan penting dalam menyediakan pelatihan langsung di lapangan, sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan daya saing UMKM di pasar yang lebih luas.[5]
3. Digitalisasi UMKMÂ
Penerapan teknologi digital dalam operasional dan manajerial bisnis merupakan langkah krusial. UMKM harus memanfaatkan platform digital untuk pemasaran, penjualan, dan manajemen inventaris. Investasi dalam infrastruktur teknologi informasi yang tepat, seperti perangkat lunak manajemen bisnis dan alat analisis data, juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Digitalisasi bukan hanya dalam bentuk e-commerce, tetapi juga melibatkan pengelolaan sistem manajemen yang lebih efektif menggunakan aplikasi atau perangkat lunak tertentu.[6]