Teknik ini mencakup berbagai stimulasi dan aktivitas yang dapat dilakukan di rumah, seperti menggunakan mainan atau makanan tertentu yang mendukung pengembangan motorik mulut anak.
Sesi Tanya Jawab
Peserta diberikan kesempatan untuk bertanya seputar materi yang telah disampaikan. Banyak ibu yang aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, dan menanyakan cara-cara terbaik untuk mengimplementasikan stimulasi oral motor dalam keseharian.
Kegiatan Posyandu
Tim pengabdi turut serta membantu dan mendata pemeriksaan kegiatan posyandu, seperti mencatat tinggi badan anak, berat badan anak, dan melakukan wawancara kepada ibu dengan balita.
Peserta yang hadir sangat antusias dan berkomitmen untuk menerapkan pengetahuan yang didapat.
Beberapa orang tua mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru yang sangat berguna dalam merawat anak-anak mereka.
"Saya sangat berterima kasih atas kunjungan Mas/Mbak mahasiswa di sini. Penjelasan tentang stunting yang diberikan sangat jelas. Saya baru tahu bahwa stunting itu tidak hanya masalah tinggi badan, tapi juga berdampak pada kepintaran dan kesehatan anak di masa depan. Berkat pertemuan ini, saya juga jadi tahu caranya kasih stimulasi ke anak. Semoga program ini bisa terus berjalan dan berlanjut supaya lebih banyak orang tua lainnya yang terbantu juga kayak saya dan ibu-ibu di sini," ujar salah satu Ibu dengan balita yang menghadiri posyandu.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Universitas Indonesia untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengatasi masalah stunting.
Program D4 Fisioterapi berencana untuk melanjutkan program-program serupa, termasuk pelatihan lebih lanjut tentang kesehatan anak dan pengembangan keterampilan bagi orang tua dan kader posyandu.
Melalui upaya ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan mengimplementasikan langkah-langkah pencegahan stunting yang efektif.Â