Mohon tunggu...
Indah Puspita Dewi
Indah Puspita Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB

Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bagaimana Peran Seorang Bidan Saat Proses Persalinan

17 Maret 2022   22:50 Diperbarui: 17 Maret 2022   23:23 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Persalinan RS UMMI Bogor (Dokumentasi Pribadi)

BOGOR -- Bidan adalah tenaga professional yang bertanggung jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memfasilitasi dan memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir. 

Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.

Peran bidan dalam bidang kesehatan tidak kalah pentingnya dengan tenaga medis lainnya, karena kesehatan ibu selama kehamilan, persalinan hingga menyusui harus dipantau dan ditangani dengan baik dan hati-hati. 

Tidak hanya pendampingan dari segi kesehatan fisik ibu hamil saja yang harus diperhatikan, pendampingan mentah juga diperlukan agar para ibu tetap tenang dan bahagia selama masa kehamilannya untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.

Bidan juga memberikan edukasi kepada para ibu, sebelum masuk ke tahap persalinan biasanya seorang ibu datang ke puskesmas atau bidan rumahan dengan kondisi sudah ditahap pembukaan awal, biasanya pembukaan 1 -- 3.  Bidan mulai melakukan pengecekan sample seperti cek tensi dan Hemoglobin, jika semisal sang ibu memiliki hemoglobin dibawah rata -- rata harus di transfusi sebelum memulai proses persalinan. Upaya peningkatan kesehatan antara ibu dan anak juga dilakukan dengan mengandalkan bidan di dalamnya.

Selama proses persalinan secara normal biasanya dibutuhkan waktu 10 -- 30 menit sesuai bagaimana kuatnya para ibu untuk mengeluarkan bayi, bidan yang memberi semangat lalu dokter memberikan motivasi kepada sang ibu agar lebih semangat. Jika memang sang ibu sudah tidak kuat, bidan akan mendorong bagian perut ibu agar bayinya bisa keluar dengan cepat. 

Jika sang bayi sudah keluar, spontan dokter ataupun suster akan mematikan ac di ruang persalinan tersebut, karena bayi akan merasa kaget dengan perbedaan suhu yang jauh berbeda saat diperut ibu dan sesudah dilahirkan.

Setelah pasca melahirkan biasanya ibu yang lahir normal tidak boleh bergerak sampai 2 jam, karena tubuhnya sudah banyak mengeluarkan tenaga dan darah yang banyak. 

Bidan pasti memberikan edukasi mengenai bagaimana cara menggendong bayi dan juga bagaimana cara membersihkan daerah kewanitaannya, karena, bagaimanapun caranya untuk 40 hari kedepan bagian tersebut harus dibersihkan dengan baik.

Untuk makanan ibu pasca melahirkan disarankan memakan putih telur yang direbus dan tidak boleh makan pedas dan asin. Bidan akan memantau keadaan fisik sang ibu selama masih berada dirumah sakit, dimulai dari belajar berjalan dan pola makannya. Bidan pun tidak segan memberi edukasi kepada ibu kira -- kira apa saja yang harus dipersiapkan jika sudah memiliki bayi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun