Mohon tunggu...
Indah Puspita Sari
Indah Puspita Sari Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

sedang menempuh pendidikan S1 pendidikan sejarah UPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peristiwa Jum'at Kelabu: Sejarah Kelam di Kota Banjarmasin

31 Mei 2022   13:02 Diperbarui: 31 Mei 2022   13:07 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perbedaan akan suatu pendapat atau keyakinan akan suatu hal yang tidak dapat disepakati bersama dapat mendorong terjadinya sebuah kerusuhan atau konflik sosial. Biasanya kerusuhan yang terjadi di Indonesia didorong oleh beberapa faktor seperti permasalahan sosial, ekonomi, politik, SARA, dan lain sebagainya. 

Karena perlu diketahui juga bahwasannya di Indonesia sendiri terdiri dari banyaknya ras dan suku bangsa dengan berbagai keanekaragamannya, agama, dan kelompok tersebut dapat menjadi pemicu terjadinya konflik sosial yang dilatarbelakangi oleh agama, politik, budaya, maupun etnik. 

Pada masa pemerintahan Orde Baru tepatnya pada hari Jum'at 23 Mei 1997  terjadi suatu kerusuhan yang tidak banyak diketahui oleh orang-orang, yaitu Peristiwa Jum'at Kelabu di Banjarmasin. 

Peristiwa Jum'at Kelabu merupakan salah satu sejarah kelam yang terjadi pada 23 Mei 1997 di Banjarmasin. Jum'at Kelabu termasuk ke dalam konflik yang bernuansa politik. Kerusuhan ini merupakan wujud dari eskalasi kegiatan Pemilu 1997 yang tidak dapat dikendalikan oleh pimpinan partai politik yang bersangkutan pada saat itu (PDI, PPP, dan Golkar). 

Walaupun bernuansa politik, namun Peristiwa Jum'at Kelabu tetap tidak dapat dilepaskan dari nuansa agama, karena dalam peristiwa ini simbol-simbol agama memang dipergunakan. 

Sudah dua dekade lebih sejak peristiwa berdarah ini terjadi, baik pemerintah daerah maupun pusat belum berhasil mengungkapkan siapakan pelaku utama, korban, serta apa yang menjadi pemicu sebenarnya yang mendorong terjadinya kerusuhan Jum'at Kelabu ini. 

Peristiwa Jum'at Kelabu terjadi atas dasar rasa kekecewaan masyarakat terhadap prestasi kerja politik dan ekonomi pemerintahan Orde Baru. Menjelang Pemilu 1997 yang bermula dari reaksi terhadap"gangguan" shalat Jum'at yang dilakukan oleh oknum dari simpatisan Partai Golkar yang sedang berkampanye pada saat itu menjadi pemicu utama terjadinya kerusuhan di Banjarmasin. 

Masyarakat Banjarmasin yang merasa shalat Jum'atnya diganggu akhirnya marah dengan oknum yang melakukan hal tersebut. Rasa geram inilah yang membuat massa datang secara bergelombang, hingga pada akhirnya meletuslah Kerusuhan Jum'at Kelabu. 

Namun jauh sebelum peristiwa Jum'at Kelabu ini pecah, Kota Banjarmasin memang sudah dilanda oleh beberapa masalah yang cukup serius dan berlarut-larut seperti krisis air bersih dan kebakaran, khususnya di daerah yang padat penduduk, sehingga api mudah merembet dan akhirnya kebakaran pun sudah menjadi hal yang rutin bagi Banjarmasin. 

Bahkan pada saat itu, tepatnya seminggu sebelum terjadinya kerusuhan, di beberapa tempat khususnya daerah Pasar Sudimampir sempat terjadi beberapa kali kebakaran yang menyebabkan masyarakat sekitar menjadi panik.

Pada saat itu masyarakat Banjarmasin juga merasa was-was, puncak kekhawatirannya jatuh pada hari Jum'at 3 Januari 1997, tepatnya seminggu setelah peristiwa Tasikmalaya, dan kurang lebih lima bulan sebelum peristiwa Jum'at  Kelabu pecah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun