11.30 malam
5 jam sudah berlalu saat Intan memulai membuat powerpoint Biologi, baru sekarang Intan menyelesaikan membuat powerpoint tersebut. Tapi malam ini sepertinya bukan keberuntungan Intan, saat akan close dari Microsoft Powerpoint. Intan malah mengklik don't save yang seharusnya dia mengklik save.
Ingin marah tapi tidak tau marah ke siapa, yang bisa dilakukan Intan hanya memasang muka sedih ingin mengnagis. Sudah frustrasi rasanya karena besok presentasi kelompok Intan, di mana powerpoint Biologinya harus bisa selesai malam ini. Jangan salahkan Intan yang baru membuat powerpoint tersebut. Ini juga salah kelompoknya yang beranggota 4 orang termasuk Intan, Intan bertugas untuk membuat powerpoint dan 3 lainnya bertugas mencari materi. Tapi dari minggu kemaren semenjak tugas membuat powerpoint dibagikan, anggota kelompok Intan baru memberikan materinya tadi siang, sungguh kelompok yang hebat.
Tidak bisa meluapkan emosi yang ada, yang Intan lakukan adalah melakukan sesuatu yang menyenangkan. Sesuatu yang yang dapat memberikan ketenangan dan kepuasan walau sementara.
Srett srett srett
Rasa lega melingkupi diri Intan, sayatan dari cutter memberikan rasa tenang. Ya, Intan melakukan self harm. Mungkin kalian abis ini menyebut Intan psikopat atau gila. Tapi orang-orang yang melakukan self harm biasanya tidak bisa menahan atau meluapkan emosi yang ada di dirinya.
Semenjak masuk SMA kelas 10 Intan melakukan ini. Rasa persaingan anatar murid yang dapat membuatnya tertekan memancing Intan melakukanya, dan tugas yang menumpuk membuat Intan begadang mengerjakan tugas dan melewati jam tidurnya. Biasanya jam tidur Intan sekitar 10-11 malam, bila melewati itu maka dia akan susah untuk tidur dan bisa juga tidak tidur sampai pagi. Sampai akhirnya Intan mencoba obat tidur yang dia dapat dapat dari temannya, niatnya hanya mencoba sekali saja, tapi malah keterusan sampai sekarang ini. Terlebih Intan juga termasuk murid olimpiade kimia, yang dimana dia harus belajar double. Itulah yang membuat Intan cape fisik dan batin, yang akhirnya men-trigger dia melakukan hal-hal terlarang.
Saat merasa sudah lebih baik, Intan memikirkan ide agar dapat mengerjakan powerpoint dengan mudah.
Intan: ARYAAAAAAA
    KUDU OTTOKEÂ
Arya: ?
Intan menghubungi teman satu kelompoknya yang dapat diandalkan. Arya, nama yang tertera di chat. Oke, mungkin balasan dari temannya ini sedikit menyentil mental Intan, temannya ini memang sangat cuek tapi dia sangat ambis. Bila jamkos saja dia akan mengerjakan tugas atau belajar dari pada melakukan hal ga jelas. Jadi agar bisa idenya berjalan dengan baik, Intan harus bisa sabar menghadapi Arya.
Indah: Arya yang baik hati, rajin solat, rajin menabung, anak pinter juga, anak soleh, anak baik, anak rajin
  HEHEHEHE
  Gua telpon yaa, mau nanya Bio
Tanpa menunggu balesan dari Arya, Intan langsung telpon Arya.
"Kenapa?"
Kata pertama yang Intan dengar saat sambungan telpon sudah terhubung. Oemji, ini pertama kalinya Intan telponan sama cowok, walaupun ini membahas tugas. Rasanya dagdigdug serr, apa lagi yang dia telpon ini si Arya, cowok paling cuek di kelas.
"Itu... Anu..."
Tiba-tiba saja Intan jadi gugup sendiri, apakah ini yang namanya jatuh cinta pada telponan pertama?
"Ya kenapa?"
Â
"Arya maaf ya itu powerpointnya ga ke save, tadi gua udah ngerjain tapi salah klik. Yang seharusnya save tapi malah klik don't save. Serius gua udah ngerjain kok, ini bukan alesan doang."
Intan menceritakan hal menimpa dirinya ke Arya. Tapi, tidak ada jawaban dari telpon sebrang.
"Halo Arya masih napas kan?"
"Iya, yaudah buat ulang lah," rasanya Intan sudah emosi mendengar jawaban dari Arya, tega bener dia nyuruh begitu.
"Lu tega nyuruh gua ngerjain ulang sendirian?"
Tanya Intan sedih, oke ini termasuk rencana Intan agar dapat menarik simpati Arya.
"Iya gua bantu,"
YESS
Teriak Intan dalam hati, lalu berjoged ria. Tidak sia-sia Intan menurukan egonya ini.
"Ini sambil telponan Ar? Trus cara lu bantu gua gimana?"
Intan jadi bingung sendiri gimana Arya dapat membantu nya.
"Iyaa gua yang buat, lu diktein isi materinya," Ya Allah, inikah yang namanya rezeki anak soleh? Oke ini rezeki dirinya karena tidak pernah nunggak uang kas. Tapi boong.
Kruukk
Intan lupa dari tadi sore dia belum makan apapun, terakhir saat istirahat kedua di sekolahnya. Ini efek dia terlalu fokus membuat powerpoint.
"Arya gue laper, mau makam dulu. Tapi ini nanti gimana?"
"Yaudah makan aja dulu nanti magh, ini gua lanjut sendiri aja."
Lagi, ini juga termasuk rezeki Intan anak rajin. Tapi, kenapa harus diperhatiin seperti itu, hati Intan ini termasuk hati yang receh, tidak bisa dikasih perhatian dikit nanti langsung baper. Apa lagi ini juga perhatian pertama dirinya semenjak masuk SMA.
***
01.30 pagi
Akhirnya powerpoint kelompok mereka selesai juga dan telponan mereka juga berakhir saat Arya bilang,
"Udah selesai ya, nanti gw kirim ke grup."
Dan tanpa menunggu jawaban dari Intan, Arya langsung menutup panggilan. Bisa dibilang Arya termasuk cepat dalam membuat powerpoint. Eh? Tapi emang Arya inikan anak ambis nan rajin.
Tau kalau begini, kenapa ga dari awal aja Arya yang membuat powerpointnya? Kenapa harus dirinya ? Tapi yang terpenting mereka aman dari amukan guru killer besok. Mungkin Intan tidak menyadari kalau kejadian malam ini adalah awal mula semua cerita dimulai. Cerita yang membuat dirinya seperti anak SMA di wattpad.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H