Mohon tunggu...
Gasella Pasific
Gasella Pasific Mohon Tunggu... Lainnya - Penuntut ilmu

Menyelami samudra keindahan sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rinduku Memanggilmu

29 November 2020   11:56 Diperbarui: 29 November 2020   11:59 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dikeremangan malam kutatap wajahmu

Wajah tua yang mulai kusam

Kerut keningmu bercerita

Pahitnya kehidupan

Meski suaramu

Tak semerdu nyanyian seorang ibu

Namun bernada ketulusan

Ayah...

Aku pergi

Mengarungi ombak

Menerjang badai

Menuntut cahayanya

Agar kulukis

Senyum dibibirmu

Telah jauh jarak memisahkan kita

Membentang kerinduan direlung jiwa

Namun

Senja memukulku

Tubuhmu kaku

Mulutmu membisu

Kau tak bisa kuraih

Tanganmu tak bisa kugenggam

Hanya memandangmu dilayar kaca...

Menangislah duhai langit

Meraunglah wahai ombak

Mendekatlah kau...sunyi

Disaat waktu mencampakkanku

Diantara kerinduan

Berteman perpisahan

Ayah...

Masihkah kau dengar?

Aku merindukanmu

Tak sepatah kata terucapkan

Derai bening selalu bercucuan

Terbayang segala kenangan

Teringat semua kebersamaan

Belum kuucap terima kasih

Belum ungkap rasa cinta

Kini kau telah pergi

Membawa cerita hati

Hanya doa mengiringi

Kepergianmu yang abadi

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun