Mohon tunggu...
Indah Permata
Indah Permata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswi universitas muhammadiyah Prof.Dr. Hamka. saya memiliki hobi membaca khusus nya membaca novel, cita cita yang ingin saya capai ingin menjadi penulis terkenal yang jujur dan tidak memihak dan adil

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

Kegembiraan Masyarakat Saat Harga Cabai Merah Turun di Pasar Perumnas, Klender

7 Mei 2024   21:44 Diperbarui: 9 Mei 2024   07:00 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ini saya ambil oleh saya sendiri di pasar Perumnas Klender pada tanggal 6 Mei 2024

Kita harus bijak dalam menggunakan cabai agar tetap bisa menikmati masakan tanpa terbebani oleh harga yang mahal," ujar ibu Yuni, seorang pembeli setia.

Penurunan harga cabai rawit merah juga menjadi angin segar bagi masyarakat yang sering menghadapi kenaikan harga bahan pokok. Sebagai penjual cabai, Pak Herman dan para penjual lainnya menyambut dengan sikap positif dan bersemangat ketika harga bahan pokok turun. 

Mereka berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pembeli dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat. 

Para pembeli juga menunjukkan sikap menghargai dan berterima kasih atas penurunan harga cabai ini dengan mengoptimalkan penggunaan cabai dalam masakan sehari-hari. 

Dalam menghadapi kenaikan harga bahan pokok, masyarakat menunjukkan sikap adaptif dan kreatif dalam mencari solusi, seperti menggantikan bahan yang mahal dengan bahan yang lebih terjangkau, termasuk memanfaatkan penurunan harga cabai untuk menciptakan hidangan lezat dan beragam.

Dalam suasana yang penuh semangat dan kebahagiaan, pasar Prumnas Klender menjadi saksi dari bagaimana penurunan harga cabai rawit merah telah menciptakan gelombang kegembiraan dan kreativitas kuliner di tengah-tengah masyarakat. 

Semoga kejadian ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama, sehingga semua kalangan bisa terus menikmati cabai sebagai bagian tak terpisahkan dari cita rasa masakan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun