Sidoarjo, 5 September 2024 - Mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) yang tergabung dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) turut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan akreditasi di SD Muhammadiyah 1 Candi. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 2 - 3 September 2024, yang bertujuan untuk mendukung proses evaluasi sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Para mahasiswa magang MBKM UMSIDA ini aktif terlibat dalam bidang fotografi dan videografi untuk publikasi SD Muhammadiyah 1 Candi. Sebagai bagian dari tim publikasi, para mahasiswa magang berperan dan bertanggung jawab untuk merekam dan mengabadikan berbagai momen penting selama kegiatan akreditasi berlangsung, termasuk persiapan, pelaksanaan, hingga interaksi antara pihak akreditasi dan pihak sekolah.Â
Foto dan video yang mencatat seluruh rangkaian proses akreditasi tersebut nantinya akan menjadi arsip berharga bagi SD Muhammadiyah 1 Candi, yang bisa digunakan tidak hanya sebagai arsip sekolah, namun juga sebagai referensi untuk publikasi dan bahan evaluasi di masa mendatang.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi publikasi SD Muhammadiyah 1 Candi ke depannya, sekaligus membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktis di dunia kerja.
SD Muhammadiyah 1 Candi Sebagai Sekolah Ramah InklusiÂ
Kaur Kurikulum SD Muhammadiyah 1 Candi, Ustadz Moh. Rizqi Hidayat, S.Pd., M.Pd., menyatakan komitmen yang dilakukan SD Muhammadiyah 1 Candi dalam menyelenggarakan pelayanan pendidikan dan pembelajaran inklusi yang unggul.
"SD Muhammadiyah 1 Candi berkomitmen untuk terus berbenah dalam memperbaiki kualitas yang lebih baik lagi dalam menjadi sekolah sehat," ungkapnya dalam wawancara singkat.
SD Muhammadiyah 1 Candi tidak hanya menerima peserta didik berkebutuhan khusus, tetapi juga mengupayakan sarana dan layanan yang optimal, seperti fasilitas jalur tunanetra, kamar mandi dan tangga ramah kursi roda, serta dukungan dari psikolog klinis atau terapis untuk membantu perkembangan mental dan emosional siswa. Dengan demikian, tercipta pelayanan pendidikan yang setara bagi semua siswa agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Program ini juga diharapkan menjadi contoh bagi sekolah lain dalam meningkatkan kualitas pendidikan inklusif.