Tidak ada yang janggal. Semua anak senang tinggal di sana. Semua kebutuhan makanan terpenuhi, buku-buku juga memenuhi perpustakaan. Anak-anak sehat, bermain gembira dan saling jaga saling asuh.
Hanya ada dua larangan bagi anak-anak. Mereka tidak boleh mendekati gerbang besar yang menghubungkan panti dengan dunia luar. Mereka juga tidak boleh keluar pagar yang mengelilingi panti. Membatasi panti dengan hutan di luarnya.
Hingga kemudian seorang anak panti siap diadopsi. Dia adalah Conny yang suka membawa boneka kelinci. Usianya 6 tahun.
Seperti biasa kalau ada yang diadopsi, Conny ditemani Mama pergi keluar menuju gerbang besar. Saat itu Emma melihat bahwa boneka kelinci ketinggalan. Emma takut Conny mencari boneka tersebut. Ray bilang mungkin Conny dan Mama masih di gerbang. Akhirnya Norman dan Emma keluar - setelah mengorek-ngorek lubang kunci. Pintu semua dikunci oleh Mama.
Norman dan Emma segera keluar dan menemukan sebuah truk di dekat gerbang, tapi tak ada siapa-siapa. Hingga kemudian Emma terperanjat melihat sesosok tubuh kecil tergeletak tak bergerak dengan dada tertusuk ranting bunga. Suara tapak kaki yang datang membuat Emma dan Norman segera bersembunyi di bawah mobil.
Kaki-kaki besar terlihat oleh mereka dari kolong mobil. Tangan-tangan besar, yang meraih tubuh yang tergeletak tadi lalu memasukkan tubuh itu ke sebuah wadah besar.
Norman dan Emma mencoba menahan napas demi mendengarkan apa yang sebenarnya terjadi. Mereka mendengar sosok-sosok itu yang bukan manusia melainkan iblis atau monster, berkata tentang 'barang' kualitas standar dari 'peternakan'. Bahwa ada 3 barang berkualitas super yang akan segera dapat dipanen.
Dan Mama! Yang demikian lembut terhadap mereka ternyata adalah kaki tangan iblis. Mama yang memastikan mereka makan teratur untuk kemudian di saat yang tepat menjadi 'barang' yang disetor kepada iblis.
Norman dan Emma dapat bertahan dan kemudian kabur saat Mama dan iblis-iblis itu belum menyadari kehadiran mereka. Mereka lari kembali ke panti. Namun boneka kelinci itu ketinggalan di TKP. Mama tahu, ada anak panti yang melihat kejadian itu. Hanya dia belum tahu siapa persisnya anak itu.
Adegan selanjutnya adalah adegan penuh ketegangan ketika Norman dan Emma selalu berdiskusi untuk bersama-sama memikirkan strategi kabur dari panti asuhan tersebut. Ketika Ray kemudian mengetahui kebenaran itu, Ray bilang kemungkinan mereka akan berhasil jika hanya mereka bertiga yang kabur. Tapi Emma tidak mau itu. Dia tidak ingin ada lagi adik-adiknya yang mengalami nasib seperti Conny. Ia mau mereka semua bisa kabur!
Ketiga anak itu terus memikirkan cara kabur ketika kemudian ada kejutan baru yang tidak mereka pikirkan. Ada satu bayi baru masuk, dan satu lagi orang dewasa sebagai asisten Mama. Tentunya makin sulit mereka kabur apalagi kalau harus semua ikut kabur.