Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Peringatan Hari Kelahiran

31 Oktober 2024   21:48 Diperbarui: 31 Oktober 2024   22:14 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah

Allah, terima kasih. Untuk 49 tahun hidup yang Engkau berikan. Age is just a number, tapi kesadaran untuk memahami makna sekian tahun hidup, itulah yang membedakan orang yang satu dengan yang lainnya.

Kadang aku merasa begitu muda dan bahagia serta ingin hidup seribu tahun lagi, namun kadang aku merasa begitu tua dan takut hidupku tak lama lagi. Manusia selalu dibutakan dengan harapan dan masih sering membuang-buang waktu percuma.

Satu demi satu berita kematian datang. Yang tua, yang muda, tak memandang urutan kelahiran di dunia. Yang sakit berat, yang kecelakaan, yang tak ada tanda-tanda ... hanya tidur dengan pulas, lalu tak lagi bangun selama-lamanya.

Berita kematian 'mendadak', seolah peringatanMu, "Hai, Aku akan memanggilmu sewaktu-waktu, semau-mauKu." Tak bisa mengelak dan menolak, atau mengiba beri hamba sehari lagi. Dan tak ada yang mendadak, karena sebenarnya semua telah dituliskan jauh sebelum kita ada. Keterbatasan akal manusia dan ketidakpekaan kitalah, yang membuat kita tak kuasa menyibak rahasiaNya.

Kelahiran dan kematian adalah dua hal yang saling berpasangan, kita lahir dan akan tiada suatu saat nanti. Maka memaknai hari kelahiran adalah dengan bersyukur sudah diberikan hidup, sekaligus merenung bisa jadi ini adalah hari kelahiran yang terakhir.

Makassar, jelang 1 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun