"Hmm, siapa sih, Choi Siwon dan Leo Wu Lei?"
"Hmm, wake up honey. Dari pada kamu jatuh cinta nggak jelas dengan tetanggamu yang mungkin punya kreditan belum lunas atau sering dimarahi istrinya di rumah, mending kamu mulai nonton hiburan drakor kek, dracin kek. Nanti kamu kenalan sama Choi Siwon dan Leo Wu Lei. Dijamin cintamu akan tetap bersama mas Bara, karena Choi Siwon dan Leo Wu Lei gag mungkin kaujangkau. Kalau tetanggamu itu, bisanya cuma jadi masalah. Tidak worthed ditukar dengan kehidupanmu yang aman tenteram damai selamanya."
"Iya, aku tak sebodoh itu. Aku hanya heran kenapa tiba-tiba aku kepikiran hal ini. Jahat ya pikiran itu meracuni kita."
"Makanya jangan nglangut, say. Kamu memang sekarang full jadi ibu rumah tangga, tak lagi kerja kantoran. Tapi jangan itu lantas membuatmu downgrade dong! Malu-maluin ibu rumah tangga aja, ibu rumah tangga itu seharusnya lebih strong. Buat sesuatu yang bisa bikin kamu eksis lagi, deh ... cari kesibukan yang kamu sukai. Nih, ya ... saranku mulai nonton sinetron-sinetronku, lalu coba kirim sinopsis deh ke aku. Dulu pas SMA kan kamu hobi nulis cerpen. Bantu aku dengan pekerjaanku."
"Aku tak tahu apa cerita yang digemari orang-orang sekarang, Na."
"Makanya nontooon, nonton dulu untuk tahu apa yang sedang viral. Kalau naskah pertamamu adalah tentang jatuh cinta pada tetangga depan rumah, juga bakal kuterima deh," Nana ngikik.
"Hish, jangan gitu. Malu tau...aku niy juga heran kenapa bisa begini."
"Ok, dear. Aku ada deadline. Semoga kamu sudah bisa mengenyahkan rasa itu. Tetanggamu itu tidak worthed kamu perhatiin, ih mending merhatiin Leo Wu Lei yang cakep meong."
"Apaan sih, cakep meong?"
"Hahaha, pokoknya gitu deh. Jangan sekali-sekali tertarik pada yang bukan hak kamu. Hargai yang secara halal sudah menjadi milikmu. Dan ingat, kutunggu sinopsis darimu ya! Bye-bye, say!" Nana memutus percakapan mereka.
Ambar tertawa kecil. Antara dia dan Nana memang tak ada rahasia. Nana pernah ketakutan berusaha lari dari teman SMA mereka yang mengejar padahal sudah punya anak dan istri. Hanya Ambarlah yang tahu bagaimana sahabatnya akhirnya berhasil terbebas dari peristiwa itu. Maka Ambar tak risih menceritakan rahasia terdalamnya pada Nana. Ia tahu Nana selalu punya solusi yang tepat.