Bicara soal warna, sekarang ini tak sesederhana dan sebatas mejikuhibiniu pada warna pelangi. Dengan gradasi yang berbeda, walaupun dengan perbedaan yang samar, warna sudah punya namanya sendiri. Dulu mungkin dengan perbedaan gradasi, kita mudah saja menyebutnya dengan bantuan kata 'tua' dan 'muda', seperti biru tua, biru muda, hijau tua, hijau muda. Saat ini biru tua mungkin sudah disebut navy dan biru muda disebut warna sky.
Persoalan warna juga sering menjadi bahan perdebatan di keluarga kami. Saya pernah diolok-olok gara-gara berkeras warna baju anak saya itu cokelat. Sementara anak dan suami menyebutnya pink. Akhirnya dimulailah eyel-eyelan keluarga.
"Jelas-jelas cokelat gini kok, pink dari mana?"
"Ini pink, Mama. Dusty pink," jelas anak saya.
Suami ikut-ikut setuju bahwa baju tersebut pink.
Baru-baru ini gantian suami yang bakal kena olok-olok. Begini ceritanya:
Suami masih di luar kota ketika saya lapor bahwa anak sulung kami sudah kembali ke tempat tinggalnya di Kabupaten Gowa. Ada urusan di kampus yang harus ia lakukan. Saya bilang ke suami, "Kusuruh pakai jaket karena malam. Dia pakai jaket ijo yang dari temanku," ucap saya via text WA.
Suami menjawab, "Yang hijau itu jaket hadiah bulutangkisku, kalau jaket dari temanmu yang warna cokelat."
Kebetulan memang kedua jaket itu terletak bersebelahan di cantolan belakang pintu.
"Mana ada cokelat. Hijau itu...hijau tai kuda," debat saya.