Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Kucing, Hewan yang Pintar Bikin Orang Jatuh Hati

30 Juni 2024   19:39 Diperbarui: 1 Juli 2024   20:39 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaga dulu bandel sekarang sakit-sakitan (dokpri)

Tutu yang suka bobok dengan pose sembarangan (dokpri)
Tutu yang suka bobok dengan pose sembarangan (dokpri)
Meluncurlah cerita dari mulut suami. Ada kucing liar di kantor yang melahirkan di dalam salah satu ruangan kantor. Kucing-kucing baru lahir itu ditinggalkan ibunya. Kalau mau dibiarkan di dalam ruangan kantor, pasti mereka akan mati.

Akhirnya suami saya berinisiatif mengeluarkan mereka, memasukkan mereka dalam kardus dan meletakkannya di luar kantor, siapa tahu sewaktu-waktu ibunya datang hendak mengambil anak-anaknya. Kabarnya ada 4 ekor anak kucing di dalam kardus itu.

Esok paginya saat suami saya datang lagi ke kantor untuk bekerja, terjadi peristiwa tragis. Tiga ekor anak kucing mati seperti digigit binatang. Dan parahnya ibu kucing juga ditemukan tewas tak jauh dari tempat itu. Hanya tinggal seekor kucing kecil merana mengeong-ngeong. Kucing kecil berwarna putih itulah lalu yang diambil oleh suami saya untuk dipelihara di rumah.

Mendengar cerita suami yang ditimpali oleh celoteh anak-anak yang sangat antusias, saya tidak bisa bilang tidak.

"Baiklah kalau begitu. Kalian harus ikut merawat kucing kecil ini."

Kucing kecil yang sering gemetaran itu lebih senang di dalam kardus. Kalau ia dikeluarkan dan dibiarkan berjalan di lantai keramik, ia akan berjalan dengan gerakan lambat dan sempoyongan.

Kata Emir, cara jalan kucing betina kecil itu mirip tank. Entah mirip dari mana. Karena itulah akhirnya si kucing kami beri nama Teng-Teng.

Belum genap setahun berada di rumah kami, Teng-Teng mengalami masa birahi. Bahkan pernah dua malam tidak pulang. Rupanya dia jadi gadis nakal yang pergi kelayapan mencari pejantan. Saat pulang, ia kembali menjadi kucing manis dan tak lama kemudian bunting.

Teng-Teng yang sebatangkara akhirnya punya 3 anak kucing yang menemaninya. Teng-Teng hanya punya tiga anak sampai saat ini, karena tak lama usai melahirkan, Teng-Teng kami steril.

Sekarang kucing kami 4 ekor yaitu mama Teng-Teng, Tutu, Wawa, dan Gaga. Empat ekor kucing yang menyemarakkan rumah kami dengan segala tingkah polahnya.

Wawa minum dari gelas (dokpri)
Wawa minum dari gelas (dokpri)
Memang rumah jadi sering kotor, aroma-aroma PUP dan PIP kadang menguar di udara. Kadang mereka bertengkar, kadang bersin dan ingus belepotan di mana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun