Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Kisah Baju Lebaran Selalu Menarik untuk Diceritakan

14 April 2024   10:45 Diperbarui: 16 April 2024   16:30 1483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak anak sulung perempuan saya jago beli barang online, dia memesan baju lebarannya sendiri. Soalnya selera pakaiannya juga sudah jauh berbeda dengan saya. Daripada dibelikan tidak dipakai, biar dia beli sendiri.

Lebaran tahun lalu, si sulung pesan baju sendiri. Saya pesan baju untuk saya dan si bungsu, ke teman SMP. Tapi ternyata baju yang saya pesan datangnya malah setelah lebaran. Duh, jadinya saya dan si bungsu pakai baju lama di lebaran tahun lalu.

Lebaran tahun ini, urusan baju si bungsu saya serahkan ke kakaknya. Si sulung cuma bilang mau nuansa hitam. Saya mau pakai baju lama saja. Malah super lama, karena saya mau pakai baju prelove punya mama saya. Suami dan si tengah pakai koko putih dan celana hitam. Hasilnya seperti di foto.

Pas hari H kemarin, barulah di masjid saya dibisiki anak sulung saya, bahwa trend lebaran kali ini adalah baju shimmer. Saya malah baru tahu. 

Setelah menonton jenis-jenis baju shimmer di instagram, saya malah keingat baju brokat, apalagi ada seseibu salat di shaf depan kami memakai baju semi brokat warna krem.  

"Baju brokat juga masih jadi pilihan, Ma. Tapi yang trend terbaru, ya, shimmer," jelas Nina.

Saya manggut-manggut sambil menatap baju prelove yang saya kenakan. Ternyata ada beberapa benang yang lepas, dan bulu-bulu kucing yang menempel. Padahal baju ini sudah saya cuci bersih sehari sebelum lebaran.

Sunnah hari lebaran adalah memakai baju terbaik. Untuk saat itu, gamis hitam tua punya mama saya, adalah baju terbaik saya. Saya bisa tenang berlebaran jauh dari mama, tapi tetap merasakan kehadiran beliau, walau saya tak bisa bersimpuh dan mencium tangannya karena tidak mudik.  

Baju terbaik adalah baju yang engkau merasa nyaman memakainya, pantas dilihat orang, dan juga pantas dipakai menyembahNya pada momen kemenangan raya setelah berpuasa sebulan. Mau baju baru lebih baik, tak ada pun tak apa-apa.

Selamat hari raya, mohon maaf lahir batin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun