Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Siksa Neraka Harus Ditayangkan Nobar di Sekolah-sekolah

1 April 2024   21:58 Diperbarui: 1 April 2024   22:10 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Siksa Neraka (Sumber: KompasTV)

Akhir tahun 2023 lalu, tepatnya 14 Desember 2023, film Siksa Neraka dirilis di bioskop tanah air. Film Siksa Neraka merupakan adaptasi dari komik berjudul sama yang populer tiga puluhan tahun yang lalu karya MB Rahimsyah.

Film Siksa Neraka digarap oleh Anggi Umbara dan naskah ditulis oleh Lele Laila dan MB Rahimsyah. Adapun pemeran dalam film ini antara lain Safira Ratu Sofya, Kiesha Alvaro, dan Ariyo Wahab.

Film ini berkisah tentang 4 bersaudara yang meninggal bersamaan karena hanyut di sungai. Mereka terbangun dan telah berada di neraka dan mengalami siksaan karena dosa-dosa mereka yang tergambarkan terungkap satu demi satu. Padahal mereka adalah anak seorang ustadz yang sering memberikan tausiyah mengenai surga dan neraka.

Adegan penyiksaan di neraka pada film ini digambarkan dengan visual yang mengerikan, dengan maksud agar pesan tersampaikan. Tentu pesannya adalah agar penonton takut masuk neraka, sehingga mengurangi atau bahkan berhenti berbuat maksiat. Adegan yang dibuat serealistis mungkin menggunakan efek CGI. Dee Company sebagai rumah produksi menghabiskan anggaran 5 miliar untuk real set building, XR Virtual Screen dan CGI 3D Animation.

Saat film ini tayang di bioskop, salah seorang teman saya bercerita bahwa anaknya yang kelas enam mengajaknya menonton. Teman saya sempat enggan menonton film tersebut, namun karena anaknya berkeras, akhirnya mereka pun nonton berdua. Kata teman saya memang visual yang digambarkan sungguh dahsyat dan membuat orang ngeri. Akibat menonton film tersebut, anak teman saya mengalami perubahan signifikan. Menurut teman saya, salat anaknya jadi rajin.

Saya jadi terinspirasi, namun anak-anak saya menolak waktu saya ajak menonton "Siksa Neraka".

Saya sendiri akhirnya tidak menonton di bioskop, namun karena penasaran, saya menonton trailernya di you tube. Bayangkan, hanya trailernya saja sudah membuat saya bergidik. Memang karena hanya nonton sepotong-sepotong, film ini tidak lantas membuat saya ingin taubat. Namun film ini cukup berhasil untuk membuat saya mengingat kembali ibadah salat yang masih jauh dari sempurna. Memang sebenarnya, nonton atau tidak nonton film, kita harus selalu bertaubat di pengujung malam. Disadari maupun tidak, dosa kita pasti banyak, karena manusia itu tempatnya salah dan khilaf.

Kalau nggak percaya punya dosa banyak, ingat-ingat saja di kantor tadi ngapain saja. Yakin, tidak sempat ngobrol dan menggibah orang? Padahal sudah tahu gibah termasuk dosa besar. Orang yang digibah nanti akan diberi pahala dari orang yang menggibahnya. Gibah dapat mengurangi pahala seseorang. Astaghfirullahal adziim...

Kembali pada film "Siksa Neraka" yang trailernya saya tonton di you tube, saya sempat pula membaca komen-komen di sana. Satu komen menarik perhatian saya yaitu dia mengusulkan agar film "Siksa Neraka" ditayangkan di sekolah-sekolah untuk ditonton bersama-sama murid dan guru. Hal ini penting untuk memberi pencerahan pada gen-Z agar lebih berhati-hati dalam pergaulan, karena zaman sudah berubah. Zaman di dunia mungkin sudah berubah, namun siksa neraka itu tetap seperti telah dikabarkan melalui kitab-kitab suci. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun