Bulan puasa tentu berbeda dengan bulan saat kita tidak berpuasa. Terdapat jeda waktu yang cukup panjang di mana kita tidak menerima asupan makanan. Tentunya hal ini dapat mengakibatkan berbagai gangguan seperti rasa lapar, kulit kering, konstipasi (karena kurang minum), bibir pecah-pecah, tenggorokan kering, dan tentu saja - bau mulut.
Berbagai gangguan kesehatan yang terjadi tentunya dapat diantisipasi dan dicegah sedini mungkin. Kita sudah paham kapan akan berpuasa, sehingga jauh sebelum hari H tiba, kita telah menyediakan berbagai amunisi untuk mencegah gangguan tersebut. Saya akan mengkhususkan membahas tentang bagaimana mencegah gangguan pada mulut kita.
Mulut merupakan bagian muka yang sangat terdampak dengan puasa. Pertama bibir kita dapat mengalami kering dan pecah-pecah karena kita tidak minum dan tidak makan. Selalu sediakan lip balm untuk mengoles bibir. Sebaiknya sediakan lip balm yang rasanya plain sehingga tidak mengganggu kekhusyukan puasa. Saya khawatir kalau lip balm nya rasa strawberry, nanti Anda membayangkan es krim strawberry tepat di bibir Anda padahal maghrib masih lama. Bisa berabe, kan?
Selain mengoles bibir dengan lip balm, saat malam sebelum tidur, Anda dapat mengoles bibir Anda dengan madu, lalu membiarkannya selama lima belas menit sebelum dibilas. Madu akan membuat bibir Anda lembab dan sehat.
Setelah urusan bibir selesai, kita masuk ke dalam area mulut. Di sana ada gigi dan raffi, eh salah, gigi dan gusi. Gigi dan gusi adalah paket tak terpisahkan yang sangat berperan dalam memberikan kenikmatan duniawi pada manusia. Sebab si gigi dan gusi ini kan membantu mengunyah makanan lezat yang sangat kita senangi.
Gigi dan gusi ini harus dirawat sebelum menyebabkan berbagai gangguan yang meresahkan. Gigi berlubang yang rasanya nyeri, saat tidak puasa rasanya sangat mengganggu, apalagi saat berpuasa. Jadi sebelum memasuki bulan puasa, sebaiknya periksa gigi agar jika ditemukan lubang dapat segera ditangani oleh dokter gigi.
Selain gigi berlubang, masalah yang banyak terjadi adalah gusi berdarah. Salah satu penyebab gusi berdarah adalah kekurangan vitamin C. Jadi, selalu sediakan vitamin C dan konsumsilah secara rutin di bulan puasa. Selain berguna untuk mencegah gusi berdarah, asupan vitamin C juga baik untuk kulit dan menjaga stamina supaya tidak cepat loyo saat puasa. Selain vitamin C dalam bentuk suplemen, Anda juga bisa menyediakan vitamin C dalam bentuk buah-buahan segar.
Masalah yang berikutnya adalah bau mulut. Hayo siapa yang bau mulutnya wangi dan segar di bulan puasa? Mungkin orang yang tidak berpuasa habis gosok gigi. Soalnya rata-rata orang berpuasa memiliki bau mulut. Solusi bau mulut ini adalah sesaat sebelum subuh, Anda harus menggosok gigi. Hal ini dapat mengurangi bau mulut karena menggosok gigi akan mengurangi bakteri di dalam mulut kita.
Selain itu Anda juga dapat mengulang menggosok gigi di waktu-waktu sebelum salat. Jika Anda takut busa odol tertelan, Anda dapat menggosok gigi tanpa pasta gigi.Â
Jika bau mulut tak tertahankan, Anda dapat berkumur-kumur dengan obat kumur asal tidak tertelan.
Jika seluruh tindakan pencegahan sudah Anda lakukan, tinggal kemudian Anda menempatkan diri dengan baik saat melakukan  pertemuan di bulan puasa. Hindari tertawa terbahak-bahak dengan posisi mulut pas di depan wajah orang yang Anda ajak bicara. Atau berbisik-bisik di telinga teman. Jaga jarak aman dengan orang lain agar bau mulut Anda tidak mengganggu orang lain, dan sebaliknya bau mulut orang lain tidak mengganggu Anda. Kalau perlu kita dapat memakai masker.
Baiklah, sementara hanya itu yang dapat saya sharing terkait menjaga kesehatan mulut di bulan puasa. Semoga puasa kita lancar, diterima Allah, dan kita dapat menjadi orang yang lebih baik setelah satu bulan menjalani bulan puasa dengan beragam ibadah. Tetap sehat, tetap semangat. Salam damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H