Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Target Bulan Ramadan agar Tak Sekadar Business As Usual

12 Maret 2024   06:13 Diperbarui: 12 Maret 2024   10:48 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umat Islam pasti semua sudah tahu keutamaan bulan Ramadan. Kalau belum tahu, sini saya kasih tahu. Keutamaan bulan Ramadan antara lain:
1. Bulan turunnya Alquran
2. Bulan di mana setan dibelenggu dan pintu-pintu surga dibuka
3. Bulan di mana di dalamnya terdapat malam lailatul qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
4. Bulan di mana doa-doa dikabulkan
5. Bulan di mana pahala dilipatgandakan

Itulah lima di antara keutamaan bulan Ramadan, itulah mengapa bulan Ramadan juga disebut sebagai bulan suci. Bulan di mana kita dapat menyucikan diri, menjadi orang yang baru bak bayi baru lahir, tanpa dosa.

Is it possible? Tentu saja itu mungkin. Bukankah pahala dilipatgandakan? Bukankah doa-doa dikabulkan? Bukankah setan dibelenggu?

Namun tentu saja semua ada syaratnya. Tak mungkin diri yang suci dapat serta merta tercipta hanya dengan melewati bulan Ramadan saja tanpa ada setitik pun upaya.

Tetap kita tidak mendapat apapun jika hanya berbuat seperti biasanya. Business as usual. Tetap bermalas-malasan dalam beribadah, tetap ngebut kalau salat, tetap salat apa adanya tanpa ditambah salat sunnah, tetap segera beranjak setelah salam tanpa merasa perlu menengadahkan tangan untuk sekadar memohon pengampunan. Rugi dong, kalau selama bulan Ramadan kita hanya mendapatkan lapar dan haus karena berpuasa.

Bagi mereka yang mengimani keutamaan bulan Ramadan, akan berlomba-lomba meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah. Ini adalah bulan yang tepat untuk saling berlomba-lomba dalam kebaikan, fastabikhul khairat.

Itulah mengapa sebagian umat mencanangkan berbagai target ibadah di bulan Ramadan. Target akan membantu kita untuk istiqomah, evaluasi diri, dan membuat target-target tambahan di bulan Ramadan berikutnya. Target membantu kita untuk tidak sekadar Business As Usual di bulan penuh rahmat ini. Target membantu kita untuk tidak menjadi orang yang merugi ketika Ramadan pergi nanti.

Apakah target harus sesuatu yang tinggi? Tentu tidak. Jangan juga kemudian target menjadi beban. Tetapkan target yang paling memungkinkan untuk Anda.

Misalnya Anda seorang penjaga malam, Anda tidak mungkin menetapkan target salat tarawih di masjid selama bulan Ramadan. Tak apa, tak usah merasa bersalah. Tarawih itu sunnah, sedangkan pekerjaan Anda dalam mencari nafkah adalah wajib. Sesuatu yang sunnah tidak dapat mengalahkan yang wajib. 

Anda bisa memilih target lain misalnya murajaah atau membaca surat-surat dalam Al Qur'an selama tugas menjaga. Atau menargetkan  tarawih sendiri menjelang sahur, jika memungkinkan dalam kondisi pekerjaan Anda.

Target bisa sangat sederhana. Misalnya berniat akan selalu berdoa dengan sungguh-sungguh setiap usai salat lima waktu (salat wajib). Ini merupakan langkah yang sudah cukup bagus, apalagi jika selama ini terbiasa setelah mengakhiri salat dengan salam, langsung beranjak pergi. Berdoa dengan sungguh-sungguh pada bulan Ramadan sangat penting, karena ini adalah bulan di mana doa dikabulkan.

Semudah itu membuat target. Sesuai kapasitas masing-masing orang, sesuai kesibukannya, sesuai dengan berkah yang ingin diraihnya. 

Tentu saja jika ingin meraih berkah setinggi-tingginya, buatlah target yang setinggi-tingginya. Seperti kawan mengaji saya yang menargetkan khatam 4x selama Ramadhan. Bagi saya itu sangat berat, namun baginya itu mungkin-mungkin saja karena ia telah terbiasa menyisihkan waktunya setelah tarawih untuk membaca beberapa juz, sehingga target 4x khatam itu selalu tercapai sempurna setiap bulan Ramadan.

Target dan effort dan niat. Tiga hal tersebut adalah koentji dalam keberhasilan meraih keutamaan dan berkah bulan Ramadhan.

Saya sendiri sebenarnya adalah orang yang kurang suka menarget diri. Saya pikir cukuplah menambah ibadah saja, tanpa secara spesifik menyebut angka. Tapi itu kurang efisien  buat orang malas seperti saya. Kalau urusan pahala dari Allah, urusan ibadah, urusan masuk surga, orang malas harus dipaksa.   

Jadi selama beberapa Ramadan ini target khatam 1x selalu saya canangkan. Pernah tercapai, pernah juga tidak.

Lalu bagaimana jika target tidak tercapai? Tentu tidak apa-apa jika Anda tidak mengatakan pada siapapun tentang target Anda. Tapi jadinya kan, tidak efektif. Tidak ada punishment untuk target yang tidak tercapai. Kalau target kerjaan di kantor nggak tercapai, at least pasti Anda ditegur bos, kan? 

Supaya efektif, Anda harus mengatakan tentang target Anda pada orang lain, sehingga Anda akan merasa malu jika target tersebut tidak tercapai.

Qodarullah, saya memiliki kelompok pengajian yang setiap Ramadan selalu punya program target Ramadan. Saya sudah menyetor target saya bulan Ramadan ini. Tentu saya akan berjuang agar target tersebut tercapai.

Target saya seperti biasa  adalah 1x khatam Al Qur'an, plus menambah salat sunnah. Target yang tidak muluk-muluk, dan sesuai dengan kemampuan saya. Semoga semua bisa tercapai dan nggak perlu malu sama teman satu grup pengajian, hehe.

Bagaimana dengan Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun