Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kelas Menengah yang Serba Tanggung: Kaya Tidak, Miskin Tidak

5 Maret 2024   20:33 Diperbarui: 7 Maret 2024   12:39 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi susah itu bukannya tidak mungkin. Sebenarnya kelas menengah bisa lho menjadi kaya. Ya memang effortnya harus dikencengin. Seperti salah satu kawan yang mengatakan terus terang bahwa gaji pegawai negerinya tidak cukup. Tapi dia pintar sekali berdagang dan menjual ini itu kebutuhan rumah tangga yang laris manis. 

Lambat laun ia melepaskan diri dari jebakan kelas menengah menuju kelas atas, walau mungkin kelas atas yang tajir melintir macam Raffi Ahmad bukanlah tujuan hidupnya. Cukup bisa liburan akhir tahun ke luar negeri, yang bagi saya masih di awang-awang.

Kalau macam saya yang tidak memiliki bakat dagang, mungkin sebenarnya dengan effort keras juga bisa jadi kaya. Misalnya dengan memanfaatkan hobi nulis dan rajin nulis buku, lalu buku-buku saya diterbitkan dan mendapatkan royalti ratusan juta. Aamiin yaa rabbal alamiin. Tapi sekali lagi kalau sebatas keinginan tanpa usaha sungguh-sungguh, kapan kayanya?

Tapi meskipun bukan orang kaya, bukan menjadi golongan kelas atas, menjadi kaum kelas menengah ini wajib disyukuri. Kalau timbul rasa iri pada mereka yang sedikit-sedikit posting foto holiday ke negeri orang, ya tinggal merem lalu melihat ke bawah. 

Masih banyak orang yang ke Jakarta saja belum pernah. Boro-boro Jakarta, mungkin ke kota terdekat juga belum pernah. Kalau kita kaum menengah pengen ini itu yang aneh-aneh dan harganya mahal, kudu langsung ingat bahwa masih banyak saudara kita yang kekurangan.

Hai, kelas menengah yang serba tanggung, kaya tidak miskin tidak. Kita nggak kaya itu sungguh-sungguh nggak apa-apa, yang penting peliharalah hati biar tetap kaya. 

Sisihkan rezeki buat membantu kelas bawah di sekitarmu yang lebih membutuhkan. Karena cuma kelas menengah yang bisa lebih memahami perasaan kekurangan pada kelas bawah, daripada kelas tinggi. 

Bantulah orang di bawahmu, agar doa-doanya dapat melambungkan engkau di posisi yang lebih tinggi lagi. Posisi yang lebih tinggi dan tentu berkah. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun