Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Malam Sebelum

13 Februari 2024   23:04 Diperbarui: 13 Februari 2024   23:10 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilihlah wakilmu yang dapat kaupercaya(Sumber: pexels/sora shimazaki)


Pada malam sebelum keramaian itu, aku membaca keramaian di dunia maya.

Banyak orang membahas a b c d, tapi aku memilih membahas makanan. 

Makanan lebih penting bagiku dari perhelatan akbar manapun.

Bukan aku meremehkan, tapi tanpa makanan orang tidak bisa hidup. 

Dan seorang emak sepertiku sangat lekat dengan makanan, karena aku yang bertanggungjawab pada ketersediaan makanan di rumah.

Jadi saat orang-orang ramai membahas perhelatan akbar besok, aku sibuk berpikir harus masak apa untuk sarapan, makan siang dan makan malam. 

Karena penjual sayur ambil cuti, mau mencoblos di kampungnya, katanya.

Jangan kaubilang aku tak peduli. Tentu saja aku peduli. Tetap saja harus memilih. Tapi pilihanku tak perlu kuteriakkan ke seantero negeri. 

Sebab aku PNS, foto pakai tanda jari saja aku dilarang, apalagi meneriakkan nama calon presiden idaman.

Kalau mau kukasih bocoran, sebenarnya aku merasa ketiga-tiganya sama saja. 

Mereka adalah para putra terbaik bangsa. Sama-sama punya niat membangun negaranya.

Jangan kaubilang aku naif, karena itu yang ingin kupercaya.

Karena ketiganya sama di mataku, maka aku bertanya pada suamiku, siapa yang harus kupilih.

Dan aku memilih menjadi istri yang taat. Memilih orang yang dipercaya oleh suamiku.

Jangan kaubilang aku tak punya pendirian.

Sebab kalau orang memilih karena sudah dikasih jilbab dan sarung, lebih-lebih suamiku, dia sudah memberikan dunia akhirat padaku. Maka aku, berdiri di belakangnya. Memilih orang yang dipilihnya.

*Catatan pada malam sebelum Pemilu: semoga Indonesia dikaruniai pemimpin yang amanah, aamiin...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun