Terinspirasi artikel dari Pak Budi Susilo tentang tiga resep Jawatimuran berbahan dasar tahu, saya menulis artikel ini.
Mirip tapi beda, di artikel ini saya membandingkan empat jenis masakan khas Makassar/Sulsel berbahan dasar daging.
Ya, walau usia dan kadar kolesterol telah membatasi asupan daging-dagingan, tapi saya masih ingat rasa keempat masakan tadi, hahaha.
Makassar atau Sulawesi Selatan secara umum, tidak hanya terkenal dengan hidangan lautnya. Hidangan berbahan dasar daging juga jadi daya tarik utama kuliner Sulawesi Selatan. Kita sebut saja Coto Makassar, Sop Konro, Palubasa dan Sop Saudara.
Coto Makassar adalah hidangan daging berkuah kental dan gurih. Rahasia kekentalan kuah coto adalah pada tambahan air beras sebagai salah satu bahan pembuat kuah.Â
Coto disajikan pada mangkuk kecil (seperti Soto Ayam Bangkong khas Semarang), dan dimakan dengan ketupat.Â
Daging dipotong kecil-kecil, dan boleh request mau bagian apa. Orang yang sedang diet sehat, biasanya membatasi makan daging saja, sedangkan orang yang mengutamakan kenikmatan biasanya pesan coto campur (jeroan).Â
Request khusus juga boleh, misalnya paru saja, daging dan paru, hati dan jantung, dan lain-lain. Semua dilayani asal masih ada stok.
Untuk menambah lekker, di meja warung coto selalu tersedia irisan daun bawang, bawang merah goreng, dan irisan jeruk nipis.
Sop Konro adalah hidangan daging spesifik iga. Potongan iga sapi yang besar dan dagingnya tebal dimasak dalam kuah segar.Â