Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Saya dan Kolesterol

7 Agustus 2023   21:17 Diperbarui: 8 Agustus 2023   20:03 3851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua artikel terbaru saya sebelum artikel yang sedang Anda baca ini, berkisah tentang tes kesehatan. Kali ini saya akan berbagi kisah tentang out put dari tes kesehatan tersebut, yaitu berupa angka-angka yang bercerita dari setitik darah yang keluar di ujung jari. Terkhusus, saya akan bercerita tentang saya dan kolesterol.

Mengapa hanya kolesterol? Bukankah saya juga diperiksa tensi, gula darah, asam urat, dan kepadatan tulang?  Jawabannya karena kadar kolesterol saya melonjak tinggi. Sebenarnya mungkin bukan melonjak tinggi, karena tidak pernah diukur secara teratur. Barangkali sebenarnya kadar kolesterol itu naik pelan-pelan sejak terakhir kali saya mengukurnya ... hingga di batas angka 305, hasil pemeriksaan tanggal 28 Juli 2023.

Saya dan Kolesterol yang Tinggi (Sumber: Koleksi Pribadi)
Saya dan Kolesterol yang Tinggi (Sumber: Koleksi Pribadi)

Betul, Anda tak salah baca. Kadar kolesterol total saya mencapai angka 305 dari kadar normal 200.

Sebenarnya kadar kolesterol yang setinggi itu sudah saya duga, walau di sisi lain ada rasa denial dan harap-harap cemas semoga tidak. Kenapa bisa menduga, ya karena saya pernah juga di angka 300. Saya juga dapat menduganya, karena ada beberapa gejala yang saya rasakan, yaitu saya jadi mudah capai. Jika berdiri beberapa menit hanya untuk memasak di dapur, telapak kaki saya mengeras dan rasanya pegal luar biasa.

Persahabatan saya dengan kolesterol tinggi sudah terjalin sejak tahun 2004. Saya mungkin pernah menceritakannya di artikel saya terdahulu, tapi nggak papa ya, saya ulang lagi.

Tahun 2004 saya menjalani tes darah lengkap karena kondisi mendesak. Saat itu hasil tes darah menunjukkan kadar kolesterol saya adalah 207. Lalu sekitar tahun 2015 saya memeriksakan kadar kolesterol lagi dan hasilnya adalah 250. Saat kadar kolesterol saya mencapai 250, saya sering merasakan sakit di telapak kaki dan ada sensasi nyeri seperti terbakar/kesetrum jika saya berjalan di jalanan berbatu.

Saya memeriksakan kadar kolesterol lagi sekitar tahun 2019 dan waktu itu kadarnya mencapai 300. Saya berkonsultasi dengan dokter di rumah sakit, dan disarankan untuk memeriksakan kadar kolesterol secara rutin, untuk melihat perkembangan setelah minum obat. Kadar kolesterol sempat normal lagi, dan setelah kemudian merasa sehat-sehat saja, lambat laun kembali kepada gaya hidup normal yang cenderung suka cheating.

Cheating yang saya maksud misalnya kalau pergi makan coto masih suka pesan coto yang isiannya campur jeroan. Wow, sedap memang tapi ngeri-ngeri.

Selain coto - yang sebetulnya sangat jarang saya konsumsi - tentu saja, penyebab kolesterol tinggi paling murah meriah adalah si gorengan sayang. Waduh, kalau makan gorengan dicocol sambelnya, mertua lewat pun tak dilihat. Padahal pas beli sudah lihat dengan mata kepala sendiri bahwa minyak untuk menggoreng gorengan, warnanya eksotis kehitaman. Aih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun