Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Bukan Anak Senja

1 Agustus 2023   05:00 Diperbarui: 1 Agustus 2023   05:19 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kira-kira berapa jam lagi kita akan sampai di sana?" tanya Marisa pada Pandu, yang duduk di bangku sopir.

"Satu atau dua jam lagi," sahut Pandu masih fokus pada jalanan yang lurus.

Marisa beralih pada Saka yang duduk di samping Pandu. Lelaki itu dalam posisi duduk dan kepala bersandar di kaca jendela.

"Kenapa duduk di depan kalau hanya tidur sepanjang perjalanan...," gumam Marisa.

"Aku dengar itu," ucap Saka.

"Kukira tidur," balas Marisa. "Satu jam lagi kita sampai. Mungkin kita bisa duduk-duduk di tepi pantai menikmati senja sebelum cari penginapan."

"Kamu anak senja?" tanya Saka.

"Hah? Bukan, aku bukan anak senja," sahut Marisa. "Aku suka warna langit pada waktu senja, tapi hanya itu saja. Aku tidak pernah membuat senja menjadi hal yang khusus, sehingga aku harus mengkultuskannya. Senja bagiku, biasa-biasa saja. Seperti halnya pagi, siang, malam."

Kedua temannya hanya mendengarkan, tanpa berkomentar. Atau sebenarnya mereka tidak mendengarkan? Entahlah. Laki-laki biasanya tidak suka kalau mendengar perempuan meracau.

Marisa kembali merebahkan tubuhnya di jok tengah. "Bangunkan aku kalau ada tempat bagus untuk foto, ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun