Selain mengagendakan sharing-sharing internal, kamipun tak jarang menyelenggarakan acara yang terbuka untuk umum. Saya masih ingat acara pertama IIDN Yogya adalah pertemuan di sebuah restoran bernuansa outdoor, Westlake, dengan mengundang narasumber dari luar yaitu Mas Dwi Suwiknyo, seorang penulis yang sudah menerbitkan beberapa buku termasuk buku-buku motivasi menulis. Mas Dwi banyak menjelaskan tentang proses menulis buku.
Dari pertemuan tersebut Mas Dwi membuka kesempatan bagi teman-teman yang serius nulis buku untuk didampingi secara intensif, sampai terbit. Beberapa teman mengambil kesempatan tersebut, dan menjadi jalan dari mbrudulnya karya kemudian.
Saya juga alhamdulillah sempat menjadi narasumber di salah satu event IIDN Yogya. Saat itu saya sedang suka menulis cerpen anak dan beberapa cerpen dimuat di majalah Bobo, dengan nama pena Kalya Innovie. Saya sharing pengalaman menulis cerita anak, menjadi narasumber bersama mbak Miftahul Jannah yang sharing pengalaman menulis buku aktivitas.
Keluarga besar IIDN Yogya adalah salah satu alasan kebahagiaan saya saat tinggal di Yogya.Â
Jadi menurut saya, sebuah komunitas itu penting adanya, namun kita harus pandai-pandai memilih komunitas yang tepat untuk kita sesuai hobi. Sama seperti IIDN Yogya, saya memilihnya karena tepat untuk saya. Di sana saya bisa termotivasi untuk terus menulis, mendapatkan info-info dan link penerbit, makan-makan enak setiap kopdar, dan bahkan bisa curcol gaje ... karena anggotanya adalah sesama ibu-ibu dengan berbagai campur aduk urusan di kepalanya.
Curhat bukan urusan menulis? Ooh, boleh banget. Semua bersedia menyediakan pundak. Shoulder to cry on.
Pokoknya IIDN Yogya ini sagala aya, palugada - apa lu mau gua ada.
Kini saya sudah jauh secara jarak. Nggak bisa lagi ketemuan secara offline. Tapi dengan kecanggihan teknologi, alhamdulillah masih tahu perkembangan IIDN Yogya dengan mantau di WA grup.Â
Pokoknya, komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis Yogyakarta, selalu di hati.**