Maksudnya kami saling bertanya ketika Kompasiana mengadakan event, atau mengeluarkan topik pilihan. Saat Samber seperti sekarang, kami juga sering chat membahas mystery challenge. Sesekali saling mengingatkan ... mbak, sudah nulis samber hari ini belum?
Kami harus saling menyemangati karena seringnya nulis di jam rawan, yaitu mendekati jam cinderella. Jangan sampai sudah serius mau mencapai target Samber, giliran posting, tanggalnya sudah bergulir ke hari berikutnya. Kan, ngenes, bestie.
Mbak Titin sering menulis hal-hal ringan dan topiknya sering berpusat pada kampung Kauman, tempatnya tinggal di Yogyakarta. Gaya bahasa yang ia gunakan sangat ringan, mudah dipahami, dan menghibur serta sering dibumbui hal-hal kocak. Membaca ceritanya kita tidak akan bosan.
Selain menulis di Kompasiana, dia juga mengelola blog pribadi, Pikiran Positif: segalanya tentang Jogja dan gaya hidup berpikiran positif. Silakan difollow karena isinya adalah hal-hal tentang Jogja dan kisah-kisah inspiratif yang membuat kita selalu berpikir positif.Â
Mbak Titin tidak menulis karena hobi. Dia menulis karena menulis adalah profesinya. Kalau tidak nulis, dapur tidak ngebul, demikian katanya. Fokus utamanya adalah menulis sebagai editor buku-buku pelajaran (cmiiw, mbak Titin), dia juga menulis buku pesanan penerbit, dan menulis ringan di Kompasiana dan blog pribadinya seperti sudah saya singgung di atas.
Ohya, menulis di Kompasiana dia nggak sekadar menulis ringan, lho. Ringan iya, namun juga berbobot. Bingung kan, ringan tapi berbobot. Bukti bobotnya adalah dia sering memenangkan event-event yang diadakan oleh Kompasiana.Â
Nah, kalau ini bukan karena sekadar BEJO, tapi pasti ikhtiar dan effortnya tidak main-main. Seperti baru-baru ini ia memenangkan lomba blog yang diadakan oleh komunitas CLICKompasiana, pengumumannya di sini, dan masih banyak lagi event sebelumnya yang ia menangkan.
Kami pernah mengikuti satu event bersama yaitu event menulis resensi film perjuangan yang diadakan oleh komunitas KOMIK. Dan akhirnya naskah kami lolos menjadi naskah yang dibukukan. Walau belum menjadi pemenang, lumayanlah kami bisa berada dalam satu buku antologi.Â