Selamat pagi, teman-teman. Saat ngabuburit masih lama begini, enaknya baca-baca artikel ringan macam artikel saya ini. Yuk, cekidot.
Saya hendak ngobrolin masalah hobi saya yaitu membaca. Rasa-rasanya saya sekarang agak sedikit malu dan pekewuh kalau nulis 'membaca' sebagai hobi. Kenapa? Karena kalau ada yang bertanya, buku apa yang terakhir dibaca? Wah, dijamin saya gelagepan jawabnya. Waduh, buku apa, ya? Waduh, kapan terakhir baca, ya? Rasa-rasanya yang terakhir saya baca sebelum ngetik artikel ini ya artikel Kompasiana tapi kalau buku?
Mungkin buku 'Brianna' karya Andrea Hirata yang saya baca beberapa bulan lalu. Alamak, begitu kau bilang hobi baca? Beberapa bulan lalu??? *tutup muka*
Yayaya, Â sekarang ini, tepatnya tiga sampai empat tahun belakangan, saya jarang sekali membaca buku. Saya masih suka buku dan masih sering beli. Tapi ya itu, kalau beli hanya dilihat-lihat kovernya dengan puas, lalu diletakkan di rak buku sambil menggumam, Â besok ah kubaca. Besok besok besoook banget, itu realitanya. Â
Dan dari hobi membaca buku, pelan-pelan saya bergeser menjadi penimbun buku. Beli doang, baca kagak.
Aiiih, apakah hal ini patut untuk dibiarkan berkepanjangan dan menjadi-jadi? Tentu tidak, Kevin. Kebiasaan menimbun buku harus dihentikan segera dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Laksanakan!
Tips Agar Bisa Membaca Tiap Hari
1. Niat
Semua hal yang kita kerjakan diawali dengan niat. Tentu niat ini bukan hanya sekadar niat terus sudah. Niat harus diejawantahkan menjadi perbuatan. Miliki niat yang kuat dan patrikan manfaat kegiatan yang akan dilakukan.
Misal gini, "Ya Allah saya niat mau ngurangi timbunan buku. Bukan dengan menjualnya ya Allah, tapi dengan membacanya. Beri kemudahan ya Allah agar hobi saya beli buku tidak termasuk golongan perbuatan yang mubazir namun bermanfaat karena nilai gizi di dalam buku-buku yang saya baca akan mengenyangkan rasa lapar pada ilmu dan pengetahuan, dan bisa bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain, aamiin.
2. Mulai dari yang kecil, one day one Page
Nggak usah malu kalau harus mundur beberapa langkah. Dulu satu buku kelar dibaca dalam tiga jam, sekarang boro-boro. Ada juga 3 bulan baru kelar 1 buku. Makanya yuk mulai lagi dikit-dikit sehari minimal satu halaman, dirutinkan mulai sekarang. Mulai!
3. Jadikan ilmu yang diserap bermanfaat untuk orang lain
Kelar baca satu buku? Alhamdulillah, Â you are great! Selamat! Mau ganti ke buku selanjutnya? Jangan dulu! Tulislah dalam satu dua halaman, esensi dari buku yang sudah dibaca. Kita bisa berbagi ilmu pengetahuan dan niatkan itu sebagai sedekah ilmu.
4. Buku yang Sudah dibaca mau dilempar kemana?
Saya tahu, pencinta buku pasti berat berpisah dengan koleksinya. Apalagi kalau dia termasuk pakar dalam penimbun buku. Pasti sedap tuh lihat koleksi makin numpuk. Tapi kalau nggak ada waktu ngurusin tumpukan buku, lama-lama bukunya rusak, lho. Kan, sayang?
Jadi biarkan buku-buku kita bermanfaat untuk orang lain. Bisa dikasih ke tetangga, bisa disumbangkan ke taman bacaan, atau lainnya. Tentu masih boleh dong, koleksi buku, tapi hanya beberapa saja yang memang kesayangan.
Nah, demikian sekiranya sharing cerita dan sedikit tips dari saya, yang sebenarnya saya butuhkan juga. Semoga saya dapat mulai kembali menekuni hobi membaca yang saya bangga-banggain sedari kecil. Aamiin. Salam santun.**
*Pict dalam artikel ini adalah kiriman buku koleksi dari Mas Bagus Purwandi teman fb saya yang rela melepas koleksi pribadinya*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H