bulan Ramadan aktivitas mengalami perubahan yang signifikan, sebagai berikut:
Selama 11 bulan kita beraktivitas seperti biasa, tiba diPerubahan  jadwal makan.Â
Dari tiga kali sehari berubah menjadi dua kali dengan waktu-waktu yang terjadwal secara disiplin, yaitu waktu berbuka dan waktu sahur.
Perubahan jam tidur.
Jam tidur di bulan Ramadan akan berkurang karena waktu untuk beribadah malam bertambah. Kita ikut salat tarawih, dan bagi yang mau tentu saja melaksanakan salat lail penambah pahala di saat malam hari. Istilahnya, kita menghidupkan malam dengan beribadah.
Perubahan aktivitas ibadah
Bulan Ramadan adalah bulan suci di mana segala aktivitas ibadah dilipatgandakan pahalanya sehingga kaum muslimin dan muslimah berlomba-lomba beribadah sebanyak-banyaknya. Frekuensi ibadah yang bertambah artinya dipakainya cadangan energi yang lebih banyak oleh tubuh. Hal ini berakibat tubuh gampang lelah dan loyo.
Perubahan kondisi fisik di siang hari
Ibadah malam dan keharusan sahur, membuat jam tidur malam terganggu sehingga pada siang hari cenderung lemah dan ngantuk.
Keseluruh perubahan yang terjadi sejak awal bulan Ramadan, dapat kita jalani dengan baik, jika kita memiliki stamina yang tangguh. Agar stamina tangguh, maka asupan yang masuk ke dalam tubuh perlu dipastikan kecukupan gizinya. Selain makan seperti biasa dengan porsi yang cukup, kita dapat menambahkan vitamin sebagai bonus. Buah-buahan juga dapat dipilih sebagai makanan penambah asupan vitamin.
Selain kebugaran fisik harus diperhatikan, maka tak kalah penting adalah kesehatan rohani. Kurangi berpikir yang di luar urusan kita, fokus kepada ibadah. InsyaAllah kita tetap sehat dan fit selama Ramadan dan meraih kemenangan di ujungnya.**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H