Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu

19 Maret 2023   20:41 Diperbarui: 19 Maret 2023   20:42 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku duduk di sini, di teras sebuah toko retail, di mana sinar matahari menghangatkan tubuhku. Lalu lalang kendaraan kuamati dengan tenang, sambil mengetik pesan buatmu.

"Mas, apakah aku boleh potong rambut?"

Biasanya, kamu tak akan merespons dengan cepat. Makanya aku masih tenang-tenang saja, menyeruput kopi dalam kemasan yang sengaja kubeli. Menikmati me time, yang tak sering-sering datang.

Rencanaku, jika kamu setuju aku memotong rambutku, maka aku akan potong rambut di salon di sebelah toko retail ini. Kopiku akan kuhabiskan di sana sambil menunggu mbak-mbak salon menggunting helai-helai rambutku, sambil membaca majalah lama yang disediakan di meja salon.

Sinar matahari tak lagi hangat, aku sudah kepanasan, namun balasanmu tak jua datang. Aku mulai gelisah dan mulai berpikir lebih baik aku memanjangkan rambutku. 

Aku berdiri karena merasa sudah lama duduk di kursi teras. Rugi rasanya jika pulang ke rumah dengan tangan hampa. Maka aku singgah membeli dua bungkus siomay yang dijual di depan toko retail. Satu untukku dan satu buat kamu. Walaupun kamu telah membuat rencanaku amburadul karena tak jua membalas pesanku.

Sambil menjinjing dua bungkus siomay, aku pulang dengan hati lapang. Tak perlu marah-marah jika berurusan dengan kamu. Karena di lain waktu, kamu akan kembali melakukan itu. Seperti juga kuharap kamu, tak perlu marah-marah jika berurusan dengan aku. Tak perlu marah-marah jika aku lemot, atau selalu mengulang bertanya ini itu. Karena aku akan selalu mengulangi itu. Dan karena kita berdua akan bersama untuk waktu yang lama. Waktu yang akan bahagia jika diisi hanya dengan cinta saja.

Siomay sudah siap di meja, tas dan sepatu sudah diletakkan dan dibuka. Baju cantik sudah berganti dengan seragam rumah tangga. Barulah chat yang kutunggu-tunggu nongol di layar ponsel.

"Ok."

"Hmm, telat, bubar, nggak jadi potong rambut!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun