Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kupang Lontong dan Kuliner Tradisional Indonesia di Tengah Gempuran Kuliner Asing

10 Februari 2023   12:00 Diperbarui: 10 Februari 2023   12:00 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kupang Lontong (Dokumen pribadi)

Beberapa waktu lalu saya pergi ngemal dengan suami dan anak-anak di sebuah mal besar di Kota Malang. Seperti biasa kalau ngemal, ujung-ujungnya pasti singgah isi perut. Waktu itu setelah keliling-keliling mengitari area kuliner di mal, kami memutuskan untuk makan di food courtnya saja dengan pertimbangan ada lebih banyak pilihan menu.

Anak-anak langsung antre di depan stand Fat Panda karena ingin makan steak. Saya masih lihat kiri kanan, sementara suami pergi sendiri ke arah yang berbeda. Sepanjang mata memandang, yang terlihat adalah franchise-franchise asing dengan menu kuliner China, Jepang, dan Korea.

Lalu mata saya tertuju pada sebuah stand yang tidak seramai Fat Panda. Nama yang tertera di dinding adalah Warung Simbok, yang berjualan hidangan tradisional Indonesia. Langsung saya mendekat dan memilih menu. Banyak sekali menunya, namun tidak semuanya adalah menu tradisional. Ada juga olahan mie dan hidangan lainnya.

Akhirnya saya memutuskan untuk membeli Kupang Lontong. Pembaca tahu, kan, Kupang Lontong? Kupang Lontong adalah hidangan khas dari Jawa Timur berupa makanan berkuah dengan bahan utama berupa kerang laut berukuran kecil. Biasanya satu porsi Kupang Lontong berisi potongan lontong, disiram kerang berkuah, ditambah sepotong lento atau semacam perkedel dari singkong. Rasa kuah kerangnya itu segar dan sedikit manis dari bumbu petisnya.

Saya segera duduk dan rupanya pesanan saya yang pertama datang. Suami saya melihat pesanan saya dan tertawa, lalu menggibah saya di depan anak-anak. Eh, kalau di depan saya, namanya bukan gibah, ya?

"Tuh, lihat mamamu. Makan di mal kok, yang dipesan hidangan tradisional."

"Lah, mama dah lama nggak makan kupang. Mumpung ada niy," sahut saya cuek.

Lalu anak-anak saya suruh mencicipi semua, mumpung pesanan mereka belum datang. Mereka pun bertanya kupang itu apa dan kalau kerang, mengapa ukurannya kecil-kecil.

Makan kupang lontong dan minumnya Es Gemes (Dokumen pribadi)
Makan kupang lontong dan minumnya Es Gemes (Dokumen pribadi)

Steak pesanan anak-anak datang dan mereka mulai makan dengan tenang. Tak lama pesanan suami saya juga datang berupa sekotak makanan. Rupanya ia memesan satu paket box hidangan Korea, Bulgogi. Oh, makanya dia tertawakan saya beli masakan Indonesia. Saya jadi merasa menjadi pejuang kuliner Indonesia yang makan di tengah penggemar kuliner asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun