Judul Buku       : Lauk Daun
Penulis           : Hartari
Tahun terbit     : 2022
Penerbit         : baNANA
Tebal halaman   : 140
Apa yang menarik dari novel yang tidak seberapa tebal ini? Seratus empat puluh halaman Lauk Daun bisa dibaca hanya dalam sekali duduk. Tentu saja duduk yang agak lama dan sedikit leyeh-leyeh biar enakan.
Yang menarik tentu saja fakta bahwa buku ini menerima penghargaan sebagai "Naskah yang Menarik Perhatian Juri" di ajang sayembara menulis novel paling bergengsi di negeri ini yaitu sayembara novel Dewan Kesenian Jakarta 2021 lalu. Tentunya ketertarikan dewan juri itu mengundang kekepoan kita bersama, apa sih yang menarik???
Lauk Daun ditulis pada saat Indonesia dan dunia sedang dilanda pandemi. Hartari sebagai penulis dengan cerdik mengambil momen ini sebagai setting dalam novelnya, meskipun alur novel sendiri dimulai jauh dari sebelum masa-masa covid.
Adalah Kampung Merdeka yang diceritakan dalam novel ini dan menjadi setting lokasi dari awal hingga akhir novel. Kampung Merdeka adalah kampung yang biasa-biasa saja, layaknya kampung di sudut-sudut kota tanah air. Namun justru kebiasaannya itulah, plus segala intrik, kasak-kusuk, gosip ala kampung, diangkat dengan sangat detail oleh Hartari dalam kemasan sebuah novel.
Kampung Merdeka adalah kampung kita semua di mana ada Pak RT, Bu RT, penjual makanan, sepasang sahabat yang kemudian pecah kongsi, kasus-kasus rebutan lelaki, perceraian, bahkan renik-renik lomba kampung yang berusaha digolkan oleh istri ketua RT yang ambisius. Lauk Daun adalah wajah kita semua dalam bingkai novel yang manis.