Pertama sebelum mulai, mas Uyab mempersilakan kami untuk memegang kamera trap masing-masing satu, lalu menjelaskan bagian-bagiannya. Bagian luar ada kamera digital, sensor infra merah, flash array (media penyimpanan yang berisi drive memory flash), dan casing weatherproof (tahan panas dan hujan).
Bagian dalam kamera trap, di sebelah ada tempat untuk penyimpan baterai, dan di sebelahnya lagi ada tombol menu (untuk mensetting kamera sebelum dipasang), tombol power, dan slot memory card untuk penyimpanan data gambar yang tertangkap.
Setting kamera
Pelajaran setting kamera dimulai dengan menyalakan power, dan mulai melihat menu-menu yang ada pada kamera trap. Saya akan tuliskan beberapa menu penting, antara lain:
- Capture delay: mengatur jeda antara tangkapan gambar yang satu dengan tangkapan gambar berikutnya. Pilihannya ada yang 5 detik, 20 detik, 1 menit, dll. Menurut mas Uyab penentuan capture delay ini harus memperhitungkan kekuatan baterai dan memori, karakter satwa yang ingin diteliti, dan tujuan pemasangan kamera atau tujuan riset secara umum.
- Video length: atau panjang durasi video, misalnya dipilih 20 detik.
- Smart IR (on): Smart IR atau smart Infra Red, sebaiknya selalu on. Fungsinya jika kamera menangkap gerakan satwa yang agak lama, misalnya sedang berkubang (lebih dari waktu yang sudah kita setting untuk capture delay), maka pada saat seharusnya dia berhenti, capture delay tidak akan berfungsi. Smart IR memahami bahwa gerakan satwa yang lama itu penting untuk dilihat oleh peneliti.
- Motion test atau tes gerakan: Fitur motion test penting untuk mengetes luas jarak pandang kamera. Jarak pandang kamera seperti penjelasan mas Uyab adalah sepanjang sembilan meter, dan kamera masih dapat menangkap gambar selebar lima meter kanan kiri.
- Pilihan longe range atau fast motion: LR akan menangkap lebih banyak gambar/aktivitas, tetapi tidak detail, sedangkan FM akan menangkap lebih sedikit gambar tetapi jelas. Tentunya memilih LR atau FM disesuaikan dengan tujuan pemasangan alat dan design yang disusun pada awal penelitian.
Di tengah-tengah keseruan belajar, Pak Andra masuk dan tertarik ikut bergabung. Karena jadi 'siswa baru', Pak Andra banyak menanyakan hal-hal yang sudah dijelaskan di awal. Akhirnya mbak Titi yang ditugasi menjawab pertanyaan Pak Andra, sebagai latihan belajar juga. Kehadiran Pak Andra semakin meramaikan suasana belajar.
Pentingnya design
Setelah belajar mengatur menu, mas Uyab menjelaskan pentingnya design sebelum memulai penelitian dengan menggunakan kamera trap. Semua alasan, tujuan, karakter satwa yang akan dilihat, metode pemasangan, penentuan titik pemasangan alat, harus dijelaskan dalam design penelitian yang dipahami oleh semua anggota tim yang terlibat.
Design penting karena kita harus mengefisienkan dan mengefektifkan alat yang tersedia dibandingkan dengan luas area yang akan diteliti. Misalnya hanya memiliki 25 kamera trap, sedangkan luas area yang diteliti adalah 100 hektar, maka bagaimana ke-25 kamera itu dapat terpasang dengan baik dan dapat memberikan data dan informasi seobjektif mungkin.