Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review First Love, Cinta Pertama yang Selalu Dikenang

4 Desember 2022   16:32 Diperbarui: 4 Desember 2022   16:34 1461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
First Love, Dorama Jepang (Ig @netflixid

First love dibintangi oleh Takeru Satoh sebagai Harumichi Namiki dan Hikari Mitshushima sebagai Yae Noguchi. Terus terang kalau biasanya disuguhi aktor Korea yang wajahnya halus cenderung cantik ketimbang tampan, ketemu Takeru Satoh jadi rada beda, ... lebih macho, gitu, tapi tetap enak dilihat.

Nonton serial ini di episode pertama mungkin bakal agak-agak bingung karena adegan lompat-lompat mulai dari tahun 90-an saat tokohnya masih SMA, tahun 2018 saat mereka bertemu lagi, hingga tahun 2022 usai covid. Lompatnya bolak-balik dan kadang tanpa penanda tahun, sehingga penonton yang tidak sabar mungkin akan langsung skip di episode pertama karena bingung. Saya sabar menonton dan setelah episode kedua sudah mulai paham polanya dan terhanyut oleh kisah cinta Harumichi dan Yae.

Serial ini rekomended banget, saya sampai nangis terharu, lalu mengulang lagi episode pertama. Beneran, baru kali ini nonton serial, begitu selesai langsung lanjut ulang episode pertama. Tapi hati-hati serialnya mungkin kurang tepat untuk ditonton anak-anak dan remaja, karena ada notif 18+ dan ada adegan sex yang sebenarnya nggak penting banget. Itu walau dihapus nggak akan mengubah jalan cerita.

Oya, selain mengulang episode 1, saking sukanya dengan serial ini, saya juga jadi langsung mencari lagu temanya yaitu First Love by Hikari Utada yang dirilis tahun 1999. Lagunya bagus banget, tapi nadanya terlalu tinggi, terseok-seok saya ngikutinnya padahal kepingin bisa buat dinyanyiin di Smule, hahaha.

Buat pembaca yang tertarik menonton, serial ini di Netflix bisa pilih yang audio bahasa Indonesia, walau rada aneh sih jadinya kalau didubbing gitu. Subtitlenya nggak ada yang bahasa Indonesia, jadi saya pilih subtitle bahasa Inggris dan audionya asli saja Jepang. Malah enak, bisa belajar bahasa Jepang sekaligus belajar bahasa Inggris dengan nonton serial ini.

Oke, akhir kata, selamat menonton ya, dan terima kasih sudah membaca review sederhana ini. Arigato.**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun