Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Saya, Kompasiana, dan Centang Biru

26 Oktober 2022   22:05 Diperbarui: 26 Oktober 2022   22:22 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya dan Kompasiana dan Centang Biru (dokpri)

Perkenalan saya dengan Kompasiana sebenarnya sudah beberapa tahun lalu yaitu tahun 2010, tepatnya tanggal 25 September. Saya ingat karena barusan ngintip akun lama saya di sini. Waktu itu akhirnya saya berhenti menulis dan waktu pingin nulis lagi, saya lupa password. Klise, ya?

Perkenalan kedua 29 Juni 2020, saat saya memantapkan hati buka akun baru di K, namun lama akun ini nggak saya isi. Lalu Kang Bugi yang seorang kompasianers aktif dan sekaligus rekan kerja saya di kantor sebelum beliau pindah ke Bogor, membuat pelatihan menulis dan hasil tulisannya harus diposting di Kompasiana tanggal 9 April 2021. 

Saya ikut pelatihan tersebut dan mulai mengisi akun K saya. Alhamdulillah sampai sekarang masih menulis di akun ini.

Dari 2010 hingga 2020 ... dalam waktu sepuluh tahun tentu sudah banyak perubahan K yang baru saya tahu, termasuk K-reward dan akun centang hijau - centang biru. Kayaknya kalau zaman dulu belum ada centang-centangan, ya?

Setelah menulis (lagi) di Kompasiana, saya mulai memelajari sistemnya dan paham bedanya centang hijau dengan centang biru. Kalau pemahaman saya salah tolong koreksi ya.

Akun centang hijau tanda kompasianer tervalidasi, identitasnya tidak diragukan. 

Akun centang biru diberikan pada kompasianer centang hijau yang telah memiliki 20 artikel AU (Artikel Utama). Jika seorang kompasianer sudah mendapatkan predikat centang biru, maka artikelnya semua otomatis 'pilihan' karena dia dianggap dapat menulis dengan baik.

Awalnya saya tidak peduli dengan centang-centangan dan menulis saja sesuai keinginan hati. Hingga suatu saat tiba-tiba ada notif di laman K saya, bahwa saya akan mendapatkan predikat centang biru jika menambah lima artikel AU. Waktu itu artikel AU saya berjumlah 15.

Makanya saya berkesimpulan bahwa akun centang biru itu jika artikel AU-nya mencapai 20 artikel.

Pelan-pelan notif itu berubah seiring dengan makin rajinnya saya menulis, hingga pas kapan itu begini tulisannya:

"Tambah 3 konten headline lagi untuk raih kesempatan menjadi Kompasianer Terverifikasi (Centang Biru)!"

Wah,'hanya' kurang tiga tulisan lagi!

'Hanya'?

Ternyata tak semudah itu memperoleh predikat headline atau AU. Notif iming-iming centang biru itu sempat stuck di angka 3. Tambah 3 konten headline lagi ... mengubahnya ke angka 2, entah saya butuh berapa artikel. Seharusnya bisa dicek, sih, tapi yang jelas saya merasa sudah lamaaaa ... sekali artikel saya tidak AU.

Hal itu membuat saya sempat menjadi tidak percaya diri dengan kualitas tulisan saya. Apa tulisan saya yang menurun, atau di sisi lain tulisan kompasianer lainnya memang lebih bagus-bagus?

Akhirnya saya berkunjung ke artikel-artikel AU. Rupanya memang artikelnya luar biasa, kualitasnya jauh meningkat dibanding artikel AU beberapa bulan sebelumnya. Jadi saya paham mengapa sulit bagi saya untuk meraih AU lagi, karena saya tidak menulis dengan runut dan detail, serta topik yang saya pilih adalah topik yang biasa-biasa saja.

Seandainya topik viral ditulis dengan analisis yang tajam dan bahasa yang mudah dipahami, sebenarnya itu sudah jaminan AU. Selain topik viral, biasanya artikel perjalanan atau masak-memasak jika ditulis dengan sangat menarik, itu juga jaminan AU.

Menurut pengamatan saya sih demikian.

Artikel-artikel motivasi, pengembangan diri, kiat-kiat hidup sehat, perkembangan anak, dan topik lainnya yang ditulis dengan runut dan detail, juga ada kans menjadi artikel AU.

Jadi sebenarnya kunci menulis artikel AU sudah di tangan, hanya kadang praktiknya tidak sesuai dengan teori. Alias mau nulis bagus, hasilnya biasa-biasa saja.

Apa sih manfaatnya artikel AU? Tentu saja artikel AU akan dibaca oleh lebih banyak orang karena letaknya strategis di laman K. Dengan dibaca banyak orang, gagasan kita dapat lebih tersebar dan memberi manfaat lebih luas.

Selain itu, kalau banyak yang baca, tentunya berpengaruh pada jumlah view. Dan kalau sering-sering AU, jumlah viewers banyak, dalam sebulan ada kans untuk mendapatkan K-rewards berupa saldo gopay.

Sebaiknya sih tidak menjadi tujuan utama, tapi anggap itu bonus nulis senang-senang berhadiah. Siapa sih yang nolak dapat cuan ya, nggak? Dan kalau saldo gopay gendut, saya dapat sering-sering jajanin anak, aamiin. Kalau alasannya anak biasanya dilancarin Tuhan, masyaAllah...aamiin ya Allah.

Begitulah cerita saya tentang perjalanan menuju centang biru.

Dan lalu ternyata centang biru saya dapatkan setelah Kompasiana ultah ke-14. Wow, selamat ultah Kompasiana. Semoga makin sukses dalam kiprah menggawangi dunia literasi. Terima kasih ya atas hadiah centang birunya. Semoga saya dapat menjadi lebih produktif lagi dan menulis lebih semangat lagi.

Salam hangat!**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun