Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku: Mood Booster For Writer, Kudapan Ringan Saat Motivasi Menulis Anjlog

19 Oktober 2022   09:50 Diperbarui: 19 Oktober 2022   09:53 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mood Booster For Writer (dokpri)

Sudah diiming-imingi royalti tapi tulisan masih belum selesai juga? Dalam buku ini mas Dwi menjabarkan 5 alasan kenapa naskah tidak rampung-rampung yaitu:
1. Nulisnya ditunda-tunda
2. Belum punya jadwal menulis
3. Kebanyakan berpikir dan melamun
4. Kurang percaya diri dan sering galau
5. Sibuk kerja atau sibuk medsosan

Nah, ada nggak di antara lima penyebab naskah tak rampung itu, yang menjadi masalah Anda kini? Tenang, ada solusinya kok.

1. Segera menulis
2. Buat jadwal menulis dan patuhi
3. Perbanyak membaca
4. Yang penting tulisan jadi dulu, edit belakangan
5. Manajemen waktu dan atur aktivitas harian

Kalau Anda masih suka menunda-nunda karena malas, atau sibuk medsosan, itu berarti memang tidak ada skala prioritas. Menulis belum jadi agenda rutin, padahal kalau ngaku penulis seharusnya aktivitas menulis adalah aktivitas yang paling disukai, kan? (halaman 47).

Sungguh kalimat yang bold itu menohokku. Hoi, ngaku penulis tapi drakoran muluk!

Kalau masih kurang juga mood boosternya, mas Dwi menambahi bahwa kita menerbitkan tulisan/buku itu tidak sekadar menerbitkan buku, namun menerbitkan gagasan dan cita-cita! MasyaAllah.

Jadi luruskan niat dan jadilah penulis yang lebih bermakna. Kunci agar bisa terus menulis,  adalah keinginan untuk berbagi. Berbagi kesenangan, kebahagiaan, pemikiran, bahkan juga luka dan sakit hati.

Selain berisi tentang berbagai kiat dan tips tentang menulis, buku ini juga menjelaskan tentang cara berinteraksi dengan penerbit, mempromosikan karya, dan melakukan banyak hal yang dapat mendukung profesi kita sebagai penulis.

Ada yang menarik dalam buku ini bahwa setiap penulis memiliki definisinya sendiri tentang menulis. Bagi Dwi Suwiknyo dalam bukunya, menulis adalah cara tersantun untuk menasihati diri sendiri, sekaligus jalan menuju Tuhannya (halaman 156). Menurut mas Dwi, penulis harus memiliki definisinya sendiri, agar kegiatan menulis menjadi gue banget dan punya arti khusus. Sehingga setiap menulis kita merasa ada di zona bahagia dan penting, karena itulah kita akan selalu senang menulis.

Menulis bagi saya adalah kegiatan mengasyikkan yang selain bertujuan untuk menghibur orang dan berbagi, juga cara asyik untuk mendapatkan uang. Waduh, matre banget nggak sih, kedengarannya? Atau jujur banget? Bagaimana dengan definisi menulis menurut Anda?**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun