Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

MengASIhi untuk Selamanya

12 Oktober 2022   17:25 Diperbarui: 14 Oktober 2022   01:01 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cuti melahirkan 3 bulan sudah tidak cukup lagi. Tambahkan cuti buat ibu sehingga ia dapat menyelesaikan masa ASI eksklusif dengan baik. Saya mendukung jika cuti untuk ibu melahirkan diberikan sebanyak 6 bulan sejak hari kelahiran bayi. Semoga bisa demikian.

Faktanya tidak semua ibu dapat memberikan ASI eksklusif untuk bayi mereka. Ada yang karena ketidaktahuan, tidak dapat menstimulasi keluarnya ASI hingga kemudian ASI tidak berproduksi. Padahal dengan stimulasi yang tepat, seorang ibu dapat menyediakan ASI cukup untuk bayinya.

Ada pula karena kesibukan. Ibu dengan kondisi ekonomi yang tidak terlalu baik, mungkin harus bekerja di sektor informal secepat mungkin setelah melahirkan sehingga pemberian ASI eksklusif tidak dapat dilakukan.

Maka para ibu pejuang ASI yang berhasil melewati 6 bulan pertama dengan memberikan ASI eksklusif untuk bayinya, perlu diberikan reward. Dalam hal ini pemerintah dapat membuat skema sehingga ibu-ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif untuk bayinya dapat menerima insentif.

Dengan adanya insentif, para ibu merasa dihargai. Ibu akan merasa yang tadinya menyusui karena kewajiban, kini memahami bahwa menyusui itu adalah hal istimewa dan perlu dan juga sangat didukung oleh pemerintah. Menyusui berarti mensukseskan program pemerintah.

Insentif juga akan berguna buat ibu yang bekerja di sektor informal. Pekerjaan di sektor informal tentu tidak memberikan cuti melahirkan yang layak. Adanya insentif misalnya berupa BLT, akan membuat ibu dapat berada di rumah lebih lama untuk mengASIhi bayinya tanpa dipusingkan oleh keharusan cepat-cepat kembali mencari nafkah membantu perekonomian keluarga.

Jika banyak bayi-bayi Indonesia mendapatkan ASI eksklusif dari bundanya, maka hal tersebut merupakan langkah pencegahan stunting yang utama.** 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun