Mohon tunggu...
Indah Novita Dewi
Indah Novita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis dan membaca.

PNS dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memperingati Maulid Nabi dengan Belajar tentang Kehidupan Beliau

9 Oktober 2022   08:41 Diperbarui: 9 Oktober 2022   08:47 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memperingati Maulid Nabi dengan Belajar tentang Kehidupan Beliau (Pexels/Pok Rie)

Padahal untuk menikah lagi (bagi laki-laki biasa yang bukan nabi) adalah solusi jika tidak ada jalan lain lagi. Ini ibarat emergency exit, ditambah embel-embel harus adil - seperti ditulis di dalam Al-Qur'an. Emergency exit maksudnya adalah jika istri pertama karena alasan tertentu (sakit atau yang lain) tidak dapat lagi melayani suami.

Kalaupun menikah lagi dilakukan dalam rangka sunnah nabi, seharusnya dilakukan secara urut melihat bagaimana Nabi melakukan pernikahan. Beliau menikahi seorang janda yaitu bunda Khadijah dan setia selama masa perkawinannya hingga bunda Khadijah wafat. 

Para laki-laki tidak harus menikahi janda, karena Nabi juga pernah bersabda "(Nikahilah) gadis-gadis, sesungguhnya mereka lebih manis tutur katanya, lebih banyak keturunannya, dan lebih menerima dengan sedikit (qana'ah)." 

Tentu jika hati sudah terpaut dengan seorang janda, menikahi janda pada perkawinan pertama tidak apa-apa karena janda bukanlah suatu cela.

Yang penting adalah setialah pada perkawinan pertamamu karena nabi juga tidak pernah menduakan bunda Khadijah selama masa pernikahan beliau. Itulah makna mengikuti sunnah nabi. Pernikahan monogamilah yang diutamakan nabi dan bukan poligami seperti yang dipahami sebagian umat muslim.

Tertulis dalam Al-Qur'an bahwa laki-laki diperbolehkan menikah sampai dengan empat istri memang benar, namun syarat adil harus tetap dikedepankan. Dan menjadi adil itu susah, sedangkan bila tak adil, seorang suami harus bertanggungjawab di dunia maupun akhirat kelak.

Maulid Nabi Berlalu Begitu Saja?

Peringatan maulid nabi, seyogyanya jangan sekadar lewat begitu saja. Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang sangat mencintai umatnya. Bahkan di saat-saat terakhir beliau sebelum mengembuskan napas terakhir, umatnyalah yang beliau pikirkan. "Umatku, umatku, umatku ... "

Maka jika mengaku sebagai umat Nabi Muhammad SAW dan menginginkan syafaat beliau kelak, janganlah biarkan maulid nabi berlalu begitu saja. 

Basahkanlah bibir dengan selalu berselawat kepada nabi, teladanilah seluruh sifat dan sikap baiknya, belajarlah lagi tentang kehidupan beliau, dan jalankan pesan-pesan beliau. Semoga kita semua dimudahkan untuk selalu meneladani dan mencintai Nabi Muhammad SAW.**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun