Boleh jadi jika FIFA mengeluarkan sanksi berat untuk sepak bola Indonesia, ini adalah saat untuk berdiam dan kontemplasi. Baik untuk panitia penyelenggara, suporter, maupun pihak pengamanan pertandingan. Jika tidak rela dengan sanksi dilarangnya pertandingan sepak bola di Indonesia, seharusnya paham bahwa kerusuhan tidak akan membawa kebaikan sedikitpun. Maka perbuatan sekecil apapun yang sekiranya dapat memancing kerusuhan harus diminimalisir.
Ya, berbicara itu memang mudah. Praktiknya tak semudah membalik telapak tangan, di tengah habit yang telah mendarah daging. Namun walaupun sulit, bukannya tidak mungkin selama kita memiliki niat baik.
Jadi mari jadikan momentum ini, untuk mengubah kita menjadi bangsa yang lebih baik lagi. Tidak usah saling menunjuk siapa yang salah, melainkan berbenah diri mulai dari diri sendiri.
Kelak jika kita sudah bisa nonton bola lagi, ingatlah nyawa ratusan orang yang melayang dalam tragedi Kanjuruhan. Jika ada sedikit saja empati dalam diri, maka tahanlah perilaku agar dapat menjadi lebih santun dan bermartabat.**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H