Kulin datang dan membuat perjanjian dengan Amanda yang diperankan oleh Nikita Willy. Amanda harus mencium Kibo di hadapan Rere, dan imbalannya Kulin akan bersedia menjadi pasangan Amanda pada prom night nanti.Â
Dengan skenario bikinan Kulin, Rere terjebak dan harus menyaksikan Amanda mencium Kibo. Rere nangis dan pergi. Kulin mengejarnya dan menawarkan cinta, namun Rere menolak dan bilang bahwa ia hanya bisa menganggap Kulin temen biasa.
Saat kembali ke tempat pesta Amanda, Kulin melihat Kibo lagi dipukuli oleh cowok-cowok yang tidak rela Amanda mencium Kibo. Kulin merasa bersalah dan  setelah pergulatan batin yang panjang, ia minta maaf pada Kibo. Kibo marah dan mengusir Kulin.
Rasa bersalah Kulin membuat ia bertekad akan minta maaf dan sekaligus membuat kedua temannya -- Kibo dan Rere berbaikan. Di akhir cerita Kulin berpasangan dengan Amanda pada acara prom night dan melihat ada gadis yang tidak tertarik pada dirinya. Kulin senang dan mulai berdegup-degup jantungnya, ada harapan ia bakal punya pengganti Rere di hatinya!
Film "Terlalu Tampan" ini lumayan lah untuk jadi tontonan pas week-end, namun kurang relate dengan saya yang sudah emak-emak. Saya juga merasa film ini agak-agak lebay. Salah satu wujud kelebayannya adalah nama lengkap Kulin yaitu "Witing Trisno Jalaran Saka Kulina." Ala makjang, itu pepatah Jawa yang artinya cinta ada karena terbiasa. Masak nama kayak gitu, lebay bingit kan.Â
O ya, film ini diadaptasi dari webtoon dan saya paling suka penampilan Iis Dahlia sebagai mama Kulin di sini. Perannya sih biasa saja, tapi Iis Dahlia selalu tampak cantik, bukan?
2. Ali & Ratu-Ratu Queens
New York untuk mengejar karier sebagai penyanyi. Mamanya tidak pernah kembali, hingga tak lama setelah ayahnya meninggal, Ali baru mengetahui kalau mamanya pernah mengirimkan surat-surat dan tiket untuknya dan ayahnya guna menyusul ke New York. Namun ayahnya tak pernah cerita, bahkan lalu bercerai dengan mamanya.
Film yang dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan ini sukses membuat mata saya bengkak. Bercerita tentang Ali, anak yang sejak kecil ditinggal mamanya keAli yang sudah remaja usia akhir belasan tahun, akhirnya pamit pada keluarga besarnya untuk berangkat ke New York. Ia ingin menemui mamanya. Ia kontrakkan rumahnya dan uang kontrakan ia pakai untuk beli tiket. Awalnya budhenya tidak setuju, namun akhirnya mengizinkan karena Ali bersikeras.
Berbekal alamat lama yang tertera di amplop surat, Ali sampai di New York. Rumah atau semacam apartemen (?) yang pernah ditinggali mamanya sudah dihuni oleh orang lain, tepatnya empat emak-emak Indonesia yang baik-baik. Ada Parti, Biyah, Ance, dan Chinta -- dan Ali memanggil mereka semua dengan sebutan tante.
Para tante yang struggle hidup di New York dengan kerja sebisanya -- memiliki mimpi membuka restoran, namun uang mereka belum cukup. Ali ditawari tinggal di rumah mereka tapi harus membayar uang sewa. Mereka juga berjanji akan mencari info mengenai mama Ali yang bernama Mia.