Saya membuka aplikasi perpustakaan digital yang memang sudah saya instal lama di ponsel saya, Ipusnas. Melalui Ipusnas saya mencari beberapa naskah novel karya pemenang nobel dan mulai menyalinnya satu demi satu, sedikit demi sedikit.
Karya pemenang nobel memang beda vibesnya. Kalimat pembukanya sangat tidak umum, meski ada juga yang sangat sederhana. Mereka terbiasa membuat kalimat yang panjang-panjang dengan beberapa anak kalimat yang anehnya tetap indah dibaca. Jika kamu perhatikan, saya menulis artikel ini dengan menggunakan gaya penulis pemenang nobel tersebut. Saya menggunakan kalimat panjang dan menumpahkan semua yang ingin saya katakan.
Kata guru saya, saya harus melakukannya - menyalin kalimat-kalimat dari novel pemenang nobel itu - selama 30 hari sesuai durasi pelajaran. Setelah 30 hari, saya masih boleh meneruskan kegiatan menyalin itu, jika memang saya rasakan itu baik dan memberi efek yang positif pada kemajuan tulisan saya.
Saya akan menuliskan beberapa kalimat pertama/pembuka novel-novel yang sudah saya download dari Ipusnas. Cukup 4 novel saja sebagai contoh, sebagai berikut:Â
1. Tabib Sakti - VS Naipaul
Kelak ia bakal kondang dan disegani di sepanjang Karibia Selatan; ia menjadi pahlawan rakyat dan, setelahnya, menjadi perwakilan Inggris di Lake Success.
2. Never Let Me Go - Kazuo Ishiguro
Namaku Kathy H. Usiaku 31 dan aku sudah menjadi perawat selama lebih dari 11 tahun. Kedengarannya cukup lama, aku tahu, tapi mereka sebenarnya ingin aku meneruskan selama delapan bulan lagi, hingga akhir tahun ini.
3. The Red-Haired Woman - Orhan Pamuk
Sudah lama aku ingin menjadi penulis. Namun, setelah terjadi peristiwa-peristiwa yang kuceritakan nanti, aku belajar teknik geologi dan menjadi kontraktor bangunan.
4. Orang Asing - Albert Camus